Sabtu, 21 April 2012

referensi moist chamber


Pengamatan pada kapang dilakukan dengan metode Moist Chamber. Caranya adalah pertama membersihkan gelas objek dengan kapas yang sudah diberi alcohol 70% kemudian dikeringkan. Tujuan daripada penggunaan alkohol adalah untuk meminimalisir mikroorganisme lain. Cawan petri dialasi kertas saring. Dalam cawan petri ini diletakkan gelas objek dan kaca penutup. Alat ini kemudian disteril. Kemudian meneteskan media agar PDA sebanyak 2 tetes yang agak melebar sehingga nanti dapat dipotong 1/3 bagiannya, dan didiamkan hingga membeku. Setelah agar membeku potong  1/3  bagian PDA tersebut dengan ose, sisihkan yang 1/3 dan PDA yang digunakan adalah 2/3 bagian. Ambil Rhizopus sp satu ose untuk dilekatkan pada sisi PDA yang telah beku. Pada saat pengambilan kapang dijumpai kesulitan karena kapangnya sulit diambil dan terlelu melekat pada akar. Sehingga kita mendapatkan kapang yang kurang bagus berwarna kehitaman. Mengoleskan vaselin pada 4 bagian sisi kaca penutup dengan bagian yang diberi vaselin tepat diatas agar yang telah ditanami, hal ini bertujuan untuk memberikan suasana aerob dan vaselin berguna untuk penyanggah kaca penutup agar tidak tertempel dengan media agat dan bakterinya. Untuk memberikan suasana lembab, aquades steril diteteskan ke atas kertas saring yang ada didalam cawan petri tadi. Mikrokultur tadi dieramkan selama 2 hari pada suhu kamar karena kebanyakkan kapang bersifat mesofilik dan suhu optimum pertumbuhan untuk kebanyakan kapang adalah sekitar 25-30C. Setelah dua hari kapang diamati di bawah mikroskop dengan pembesaran 10x. Hasil yang didapat adalah kapang  terdiri dari hifa (miselium), berwarna putih , spora, sporangium dan sporangiophora. Namun  tak jarang miselium atau susunan spora menjadi pecah atau terputus sehingga penampakan di mikroskop kelihatan membingungkan. http://rizkaselaladora.blogspot.com/2011/06/laporan-identifikasi-kapang-dan-khamir.html
Pengamatan pada kapang dilakukan dengan metode Moist Chamber. Caranya adalah pertama membersihkan gelas objek dengan kapas yang sudah diberi alcohol 70% kemudian dikeringkan. Tujuan daripada penggunaan alkohol adalah untuk meminimalisir mikroorganisme lain. Cawan petri dialasi kertas saring. Dalam cawan petri ini diletakkan gelas objek dan kaca penutup. Alat ini kemudian disteril. Kemudian meneteskan media agar PDA sebanyak 2 tetes yang agak melebar sehingga nanti dapat dipotong 1/3 bagiannya, dan didiamkan hingga membeku. Setelah agar membeku potong  1/3  bagian PDA tersebut dengan ose, sisihkan yang digunakan adalah 2/3 bagian. Ambil kapang yang telah dibiakkan satu ose untuk dilekatkan pada sisi PDA yang telah beku Mengoleskan vaselin pada 4 bagian sisi kaca penutup dengan bagian yang diberi vaselin tepat diatas agar yang telah ditanami, hal ini bertujuan untuk memberikan suasana aerob dan vaselin berguna untuk penyanggah kaca penutup agar tidak tertempel dengan media agat dan bakterinya. Untuk memnerikan suasan lembab, aquades steril diteteskan ke atas kertas saring yang ada didalam cawan petri tadi. Mikrokultur tadi dieramkan selama 2 hari pada suhu kamar karena kebanyakkan kapang bersifat mesofilik dan suhu optimum pertumbuhan untuk kebanyakan kapang adalah sekitar 25-30C.setelah diinkubasikan selama 2 hari didapat hasil :
warna spora                 : biru kehitaman
warna miselium           : biru kehitaman agak tipis
kesebaran spora           : menyebar dan saling berdimpitan
Kapang dapat menyebabkan kerusakan pada berbagai macam makanan dalam kondisi aw, pH, dan suhu rendah. Jenis kapang yang dapat merusak makanan di antaranya Aspergillus, Penicillium, Botrytis, Alternaria, dan Mucor. Kerusakan sayuran kebanyakan disebabkan kapang seperti Alternaria, Botrytis, dan Phytophtora, atau bakteri yang berasal dari genus Erwinia. Senyawa beracun yang diproduksi oleh kapang disebut mikotoksin
Kapang termasuk ke dalam fungi. Ciri-ciri spesifik fungi yaitu:
y

Memounyai inti sel
y

Memproduksi spora
y

T
idak mempunyai klorofil
y

D
apat berkembangbiak secara seksual maupun aseksual
y

B
eberapa mempunyai bagian tubuh berbentuk filament dengan dinding selyang mengandung selulosa atau khitin atau keduanyaYang termasuk dalam fungi yaitu kapang dan khamir, perbedannya yaitu,kapang adalah fungi yang mempunya filamen(miselium) sedangkan khamir adalah fungi seltunggal tanpa filament (Fardiaz, 1992).Untuk mengamati struktur kapangdapat dilakukan dengan cara
moist chamber 
.Metode ini bertujuan untuk mengamati selkapang dengan menumbuhkan spora padaobject glass yang ditetesi media pertumbuhan.
T
eknik 
 Moist Chamber 
dapat meminimalisasi rusaknya miselium atauspora akibat pengambilan kapang yang tidak hati-hati.
D
engan teknik ini, sporadan miselium tumbuh langsung pada slide sehingga dapat mengatasi masalahtersebut. Pada metode moist chamber diulas mikroorganisme dari media P
DA
 sehingga kemungkinan mikroorganismenya adalah kapang atau khamir. P
DA
 sendiri termasuk medium semi alamiah karena tersusun atas bahan alami(kentang) dan bahan sintesis (dextrose dan agar). P
DA
lebih sering digunakanuntuk menumbuhkan jamur. Setelah di inkubasi selama 2 hari, barulah diamatidengan menggunakan mikroskop perbesaran 10x.
Fardiaz, Srikandi. 1992.
 Mikrobiologi Pangan 1
. Jakarta : Gramedia PustakaUtama

Tidak ada komentar:

Posting Komentar