ARUS LISTRIK
Dalam
konduktor logam terdapat elektron-elektron yang bebas dan mudah untuk bergerak
sedangkan pada konduktor elektrolit, muatan bebasnya berupa ion-ion positif dan negatif yang juga
mudah bergerak.
Bila
dalam konduktor ada medan listrik; maka muatan muatan tersebut bergerak dan
gerakan dari muatan-muatan ini yang dinamakan arus listrik.
Arah
arus listrik siperjanjikan searah dengan gerakan muatan-muatan positif.
Bila
medan yang menyebabkan gerakan-gerakan muatan tersebut arahnya tetap; akan
dihasilkan arus bolak-balik secara harmonik, hasilkan arus bolak-balik (AC-
Alternating Current).
*
KUAT ARUS.
Kuat
arus ( i ) di definisikan sebagai :
Jumlah
muatan yang mengalir melalui suatu penampang persatuan waktu.
Karena
arah arus adalah searah dengan arah muatan positif, maka jumlah muatan yang
lewat adalah jumlah muatan positif.
dq
= jumlah muatan (Coulomb)
dt = selisih waktu (detik)
i = kuat arus
Satuan
dari kuat arus adalah Coulomb/detik yang tidak lain adalah : Ampere.
Ditinjau
dari dari suatu konduktor dengan luas penampang A dalam suatu interval dt; maka
jumlah muatan yang lewat penampang tersebut adalah jumlah muatan yang terdapat
dalam suatu silinder dengan luas penampang A, yang panjangnya V dt.
Bila
n adalah partikel persatuan volume dan e muatan tiap partikel.
dq = n.e.V.A.dt
sehingga
diperoleh besarnya :
Ampere
Rapat arus J didefinisikan
sebagai kuat arus persatuan luas.
Ampere/m2
*
HUKUM OHM
Hubungan
antara tegangan, kuat arus dan hambatan dari suatu konduktor dapat diterangkan
berdasarkan hukum OHM.
Dalam
suatu rantai aliran listrik, kuat arus berbanding lurus dengan beda potensial
antara kedua ujung-ujungnya dan berbanding terbalik dengan besarnya hambatan
kawat konduktor tersebut.
Hambatan
kawat konduktor biasanya dituliskan sebagai “R”.
I = kuat
arus
VA - VB = beda potensial titik A dan
titik B
R = hambatan
Besarnya
hambatan dari suatu konduktor dinyatakan dalam
R
= r
R = hambatan
|
satuan = ohm
|
L = panjang konduktor
|
satuan = meter
|
A = luas penampang
|
satuan = m2
|
r = hambat jenis atau resistivitas
|
satuan = ohm meter
|
Dari
hubungan diatas dapat disimpulkan bahwa :
1.
Hambatan berbanding lurus dengan
panjang konduktor.
2.
Hambatan berbanding terbalik dengan
luas penampang konduktor.
3.
Hambatan berbanding lurus
dengan resistivitas atau hambat jenis
dari konduktor tersebut.
Harga
dari hambat jenis/resistivitas anatara nol sampai tak terhingga.
r
= 0 disebut sebagai penghantar sempurna (konduktor ideal).
r = ~ disebut penghantar jelek (isolator ideal).
Hambatan
suatu konduktor selain tergantung pada karakteristik dan geometrik benda juga
tergantung pada temperatur. Sebenarnya lebih tepat dikatakan harga resistivitas
suatu konduktor adalah tergantung pada temperatur.
Grafik
hambat jenis lawan temperatur untuk suatu konduktor memenuhi hubungan :
r(t) = r0
+ at + bt 2 + ...
r(t) = hambat jenis pada suhu t 0 C
r0 = hambat jenis pada suhu 0 0 C
a,
b = konstanta.
Untuk suhu yang tidak
terlampau tinggi, maka suhu t 2 dan pangkat yang lebih tinggi dapat
diabaikan sehingga diperoleh :
a
= koef suhu hambat jenis
Karena
hambatan berbanding lurus dengan hambat jenis, maka diperoleh :
R(t) = R0 ( 1 + a.t )
*
SUSUNAN HAMBATAN (TAHANAN)
Beberapa
tahanan dapat disusun secara :
·
Seri
·
Paralel
·
Kombinasi seri dan paralel
SUSUNAN
SERI
Bila
tahanan-tahanan : R1, R2, R3, ...
disusun
secara seri, maka :
Kuat arus
(I) yang lewat masing-masing tahanan sama besar :
¾® i = i1 = i2 = i3
= ....
¾® VS = Vad = Vab +
Vbc + Vcd + ...
¾® RS = R1 + R2
+ R3 + ...
SUSUNAN PARALEL
Bila
disusun secar paralel, maka :
¾® Beda potensial pada masing-masing ujung
tahanan besar ( VA = VB ).
¾® i + i1 + i2 + i3
+ ....
¾®
ALAT UKUR KUAT ARUS, BEDA TEGANGAN DAN TAHANAN
* Jembatan
wheatstone
Dipakai
untuk mengukur besar tahanan suatu penghantar.
Jembatan
wheatstone terdiri dari empat tahanan disusun segi empat dan Galvanometer.
·
R1 dan R2 biasanya
diketahui besarnya.
·
R3 tahanan yang dapat
diatur besarnya sehingga tidak ada arus yang mengalir lewat rangkaian B-C-G
(Galvanometer).
·
RX tahanan yang akan
diukur besarnya.
Bila arus
yang lewt G = 0, maka :
RX . R2 = R1 . R3
* AMPEREMETER/GALVANOMETER.
Alat ini :
·
Dipakai untuk mengukur kuat arus.
·
Mempunyai hambatan yang sangat
kecil.
·
Dipasang seri dengan alat yang akan
diukur.
Untuk
mengukur kuat arus yang sangat besar (melebihi batas ukurnya) dipasang tahanan
SHUNT paralel dengan Amperemeter (alat Amperemeter dengan tahanan Shunt disebut
AMMETER)
Sebuah
Amperemeter yang mempunyai batas ukur maksimum I Ampere dan tahanan dalam Rd
Ohm, supaya dapat dipakai untuk mengukur arus yang kuat arusnya n x i Ampere
harus dipasang Shunt sebesar :
Ohm
*
VOLTMETER.
Alat
ini :
·
Dipakai untuk mengukur beda
potensial.
·
Mempunyai tahanan dalam yang sangat
besar.
·
Dipasang paralel dengan alat
(kawat) yang hendak diukur potensialnya.
Untuk
mengukur beda potensial yang melebihi batas ukurnya, dipasang tahanan depan
seri dengan Voltmeter.
Untuk
mengukur beda potensial n x batas ukur maksimumnya, harus dipasang
tahanan depan (RV):
Rv
= ( n - 1 ) Rd Ohm
ENERGI LISTRIK (HUKUM JOULE)
Karena
gerakan muatan-muatan bebas yang menumbuk partikel yang tetap dalam penghantar,
maka terjadi perpindahan energi kinetik menjadi energi kalor, sehingga penghantar
menjadi panas.
Hubungan
antara gerakan muatan yang disebabkan oleh kuat medan dengan panas yang
ditimbulkan, berdasarkan JOULE :
1.
Tahanan kawat penghantar.
2.
Pangkat dua kuat arus dalam kawat
penghantar.
3.
Waktu selama arus mengalir.
W
= i 2 . r . t = V . i . t
Joule
Dengan
:
W = Jumlah Kalor (Joule).
i = Kuat arus yang mengalir (Ampere).
r = Tahanan kawat penghantar (Ohm).
t = Waktu (detik).
V = Beda potensial antara dua titik A dan B (Volt).
Karena
: 1 kalori = 4,2 Joule dan 1 Joule =
0,24 Kalori
W
= 0,24 i 2 . r . t = 0,24 V . i . t Kalori
DAYA (EFEK ARUS LISTRIK)
Daya
adalah banyaknya usaha listrik (energi listrik) yang dapat dihasilkan tiap
detik.
DAYA joule/detik
atau
(Volt -Ampere =
Watt)
RANGKAIAN ARUS SEARAH
Arus
searah dapat diperoleh dari bermacam-macam sumber, antara lain :
1.
Elemen Elektronika.
2.
Thermo elemen.
3.
Generator arus searah.
*
Elemen
Elektrokimia
Adalah
elemen yang dapat menghasilkan energi listrik dari energi kimia selama reaksi
kimia berlangsung. Elemen ini terdiri dari elektroda-elektroda positif (ANODA),
elektroda negatif (KATODA) dan elektrolit.
Mcam-macam
elemen elektrokimia.
a)
Elemen PRIMER : elemen ini
membutuhkan pergantian bahan pereaksi setelah sejumlah energi dibebaskan
melalui rangkaian luar misalnya : Baterai.
Pada elemen ini sering terjadi peristiwa polarisasi
yaitu tertutupnya elektroda-elektroda sebuah elemen karena hasil reaksi kimia
yang mengendap pada elektroda-elektroda tersebut.
Untuk
menghilangkan proses polarisasi itu ditambahkan suatu zat depolarisator.
Berdasarkan
ada/tidaknya depolarisator, dibedakan dua macam elemen primer :
1.
Elemen yang tidak tetap; elemen
yang tidak mempunyai depolarisator, misalnya pada elemen Volta.
2.
Elemen tetap; elemen yang mempunyai
depolarisator.
misalnya
: pada elemen Daniel, Leclanche, Weston, dll.
b)
Elemen SEKUNDER : Elemen ini dapat
memperbaharui bahan pereaksinya setelah dialiri arus dari sumber lain, yang
arahnya berlawanan dengan arus yang dihasilkan, misalnya : Accu.
Misalkan : Akumulator timbal asam sulfat. Pada elemen
ini sebagai Katoda adalah Pb; sedangkan sebagai Anode dipakai PbO2
dengan memakai elektrolit H2SO4.
-
Banyaknya muatan yang dapat
disimpan dalam akumulator dinyatakan dalam tenaga akumulator (kapasitas
akumulator) yaitu : Jumlah maksimum muatan listrik yang dapat disimpan dalam
akumulator.
Biasanya dinyatakan dalam :
Ampere - jam
(Ah = Ampere hour)
1 Ah = 3600 Coulomb.
-
Daya guna akumulator.
Tidak semua energi listrik yang dikeluarkan oleh
akumulator dapat dipergunakan, sehingga dikenal istilah daya guna efisiensi
rendeman = h,
yaitu :
b)
Elemen BAHAN BAKAR : adalah elemen
elektrokimia yang dapat mengubah energi kimia bahan bakar yang diberikan secar kontinue
menjadi energi listrik.
Misalkan : pada elemen Hidrogen-Oksigen yang dipakai pada
penerbangan angkasa.
*
Thermo
Elemen
Adalah
elemen yang dapat menghasilkan energi listrik dari kalor dengan cara pemanasan
pada pasangan-pasangan logam tertentu. Dasar dari thermoelemen ini adalah
penemuan dari :
- Seebeck : yaitu mengenai terjadinya arus
listrik karena perbedaan suhu pada logam.
- Peltier
: yang menemukan bahwa pada suhu yang sama, logam yang berlainan
mempunyai kelincahan elektron bebas yang berbeda.
*
Generator
Arus Searah
Generator
adalah alat untuk menghasilkan listrik dari energi mekanik.
GAYA GERAK
LISTRIK DAN
PERSAMAAN RANGKAIAN ARUS SEARAH
*
GAYA
GERAK LISTRIK
Dalam
rangkaian arah listrik terdapat perubahan energi listrik menjadi energi listrik
menjadi energi dalam bentuk lain, (misal : panas, mekanik, kimia ... dan lain
lain).
Perubahan
tersebut dapat merupakan :
-
Perubahan yang tidak dapat balik
(irreversible).
Misalkan : pada perubahan energi
listrik menjadi energi kalor pada penghantar yang dilalui arus listrik.
-
Perubahan yang dapat balik
(reversible)
Misalkan : pada perubahan energi
listrik menjadi energi mekanik/kimia pada elemen atau generator.
Alat yang dapat menyebabkan secara
reversible (dapat balik) disebut sumber gaya gerak listrik (GGL) atau sumber
arus.
-
Gaya gerak listrik (GGL) adalah
besarnya energi listrik yang berubah menjadi energi bukan listrik atau
sebaliknya, jika satu satuan muatan melalui sumber itu, atau kerja yang
dilakukan sumber arus persatuan muatan.
e
= ( Joule/Coulomb =
Volt )
GGL
bukan merupakan besaran vektor, tetapi GGL diberi arah dan di dalam sumber
arus, arahnya dari kutub negatif ke kutub positif.
*
PERSAMAAN RANGKAIAN ARUS SEARAH
Elemen
yang mempunyai sumber arus Volt dan tahanan dalam (r) ditutup oleh kawat yang
mempunyai tahanan luar R, akan menghasilkan kuat arus yang besarnya :
Bila
beberapa elemen (n buah elemen) yang masing-masing mempunyai GGL e
Volt disusun secara seri, kuat arus yang timbul :
Bila
beberapa elemen (m buah elemen) yang masing-masing mempunyai GGL, Volt dan
tahanan dalam r disusun secara paralel, kuat arus yang timbul :
-
Bila beberapa elemen (n buah
elemen) yang masing-masing mempunyai GGL, Volt dan tahanan dalam r disusun
secara seri, sedangkan berapa elemen (m buah elemen) yang terjadi karena
hubungan seri tadi dihubungkan paralel lagi, maka kuat arus yang timbul :
TEGANGAN JEPIT
adalah
beda potensial kutub-kutub sumber arus bila sumber itu dalam rangkaian
tertutup. Jadi tegangan jepit sama dengan selisih potensial antara kedua ujung
kawat penghubung yang dilekatkan pada kutub-kutub dengan jepitan.
Tegangan
jepit ( K ) = i . R
8 HUKUM
KIRCHHOFF
1.
Hukum Kirchhoff I ( Hukum titik
cabang )
a.
Kuat arus dalam kawat yang tidak
bercabang dimana-mana sama besaranya.
b.
Pada kawat yang bercabang, jumlah
dari kuat arus dalam masing-masing cabang dengan kuat arus induk dalam kawat
yang tidak bercabang.
Ã¥ i = 0
c.
Jumlah arus yang menuju suatu titik
cabang sama dengan jumlah arus yang meninggalkannya.
Bila P adalah cabangnya, maka :
I
masuk = I keluar
i1
+ i2 + i3 = i4 + i5
2.
Hukum Kirchoff II ( Hukum rangkaian
tertutup itu )
Jumlah
aljabar gaya gerak listrik ( GGL ) dalam satu rangkaian tertutup ( LOOP ) sama
dengan jumlah aljabar hasil kali i x R dalam rangkaian tertutup itu.
e
= i.R
Untuk
menuliskan persamaan diatas, perlu diperhatikan tanda dari pada GGL, yaitu
sebagai berikut :
: positif
:
negatif
Dimana
: arah i adalah arah acuan dalam loop itu Sebagai contoh daripada pemakaian
Hukum Kirchoff misalnya dari rangkaian listrik di bawah ini :
Misalkan
hendak menghitung besarnya arus yang mengalir pada masing-masing tahanan.
cara
*
-
Tentukan masing-masing arus yang
mengalir pada R1, R2, R3, R4, R5
dan Rd adalah i1, i2, i3, i4,
i5 dan I
-
Arah referensi pada masing-masing I
loop adalah : arah searah dengan jarum jam.
Hukum
kirchoff II.
Pada
lopp I : i1 R1 + I3 R3 - I2
R2 = 0.....................( 1 )
Pada
loop II : i4 R4 - i3 R3 - i5
R5 = 0.....................( 2 )
Pada
loop III ; i2 R2 + i5 R5 + i.rd
= e....................(
3 )
Hukum
Kirchoff I .
Pada
titik A : I = I1 + i2...........................................(
4 )
Pada
titik D : I4 + I5 = i...........................................( 5
)
Pada
titik C : I2 + I3 = i5......................................(
6 )
Dengan
6 buah persamaan di atas, dapat dihitung
i1 ; i2 ; i3 ; i4 ; i5
dan i .
* ELEKTROLISA.
Elektrolisa
adalah peristiwa terurainya larutan elektrolit ( larutan asam, basa dan garam )
karena adanya arus listrik, larutan elektrolit adalah suatu penghantar listrik;
karena didalamnya terdapat muatan-muatan bebas yang berupa ion-ion positif dan
negatif yang mudah sekali bergerak bila dikenai medan listrik. Mudah terurainya
zat elektrolit di dalam larutan, adalah karena didalam larutan gaya
tarik-menarik ( gaya coulomb ) antara ion positif dan negatif menjadi sangat
berkurang ( = permitivitas air jauh lebih kecil daripada udara ).
Pada
elektrolisa larutan AgNO3, ion Ag+ yang telah terurai
dari molekul AgNO3 akan bergerak ke kutub negatif ( katode = K ) dan
di sini akan memperoleh satu elektron sehingga atom Ag yang netral, dan
demikian juga ion ( NO3 )- akan pergi kekutub
positif ( Anoda = A ) yang akan
memberikan elektronnya sehingga menjadi gugusan sisa asam yang netral.
Banyaknya zat yang diendapkan pada peristiwa elektrolisa telah dapat dihitung
oleh FARADAY.
*
FARADAY
1.
HUKUM FARADAY I.
“Massa
zat yang diendapkan selama proses elektrolisa sebanding dengan jumlah muatan
listrik yang melalui larutan itu”
m = z . q
atau
m = z . I . t
m = massa zat yang diendapkan.
q = I . t = jumlah muatan listrtik yang melalui larutan.
z = tara Kimia listrik zat, yaitu massa zat yang dipisahkan
oleh muatan 1 coulomb selama proses elektrolisa satuan kg/coulomb.
2.
HUKUM FARADAY II.
“ Massa sebagai zat yang
dipisahkan oleh suatu arus listrik pada
proses elektrolisa berbanding lurus dengan tara kimia listrik masing-masing “ .
Misalkan
zat A dan B bersama-sama dipisahkan oleh suatu arus listrik yang besarnya sama
dan dalam waktu yang sama pula, maka :
mA
: mB = zA ; zB
BA
= berat atom ; v = valensi atom
BA/v
= berat ekivalen
zA : zB =
Pelaksanaan
praktis pada peristiwa elektolisa ialah pada voltmeter yang dapat digunakan
untuk :
1.
Mengukur kuat arus ( I ) dengan jalan elektrolisa suatu larutan garam.
2.
Menentukan tara kimia listrik zat.
3.
Menentukan muatan listrik terkecil ( muatan elemeter )
4.
Memperoleh logam murni dari garam-garam atau Hidroksida logam tersebut.
5.
Menyepuh.
Macam-macam
voltmeter yang sering dipergunakan adalah : Voltmeter perak, voltmeter tembaga,
voltmeter Hoffman ( voltmeter gas H2 )
LATIHAN SOAL
1.
Arus sebesar 5 Amper mengalir dalam
penghantar metal, berapa coulomb besar
muatan q yang berpindah selama 1 menit.
2.
Berapa besar kuat arus listrik yang
memindahkan muatan 30 coulomb melalui sebuah penghantar tiap menit.
3.
Kuat arus sebesar 8 ampere mengalir
melalui penghantar. Berapa jumlah elektron yang bergerak melalui penghantar
tersebut tiap menit, jika muatan 1 elektron = 1,6 . 10-19 C.
4.
Di dalam penghantar kawat yang
penampangnya 1 mm2 terdapat 3.1021 elektron bebas per m3
. Berapa kecepatan elektron-elektron tersebut, jika dialiri listrik dengan kuat
arus 12 ampere. Berapa kuat arusnya ?
5.
Metode ampermeter-voltmeter
dipasang sedemikian rupa untuk maksud mengetahui besar hambatan R. Ampermeter A
dipasang seri terhadap R dan menunjukkan 0,3 A. Voltmeter V dipasang pararel
terhadap R dan menunjukkan tegangan sebesar 1,5 volt. Hitung besar hambatan R.
6.
Sebatang aluminium panjangnya 2,5
m, berpenampang = 5 cm2. Hambatan jenis aluminium = 2,63.10-8
ohm.meter. Jika hambatan yang ditimbulkan oleh aluminium sama dengan hambatan
yang ditimbulkan oleh sepotong kawat besi yang berdiameter 15 mm dan hambatan jenisnya = 10.10-7
ohm.meter, maka berapakah panjang kawat besi tersebut ?
7.
Sepotong penghantar yang panjangnya
10 meter berpenampang 0,5 mm2 mempunyai hambatan 50 ohm. Hitung
hambatan jenisnya.
8.
Hambatan kawat pijar pada suhu 0 0C
adalah 6 ohm. Berapa hambatannya pada suhu 10000 c, jika koefesien
suhu = 0,004.
9.
Hitung hambatan pengganti untuk :
a. Rangkaian pararel dari hambatan
0,6 ohm dan 0,2 ohm
b. Rangkaian pararel dari 3 buah DC
solonoide yang masing-masing.
10. Hambatan
berapa ohm harus dihubungkan pararel dengan hambatan 12 ohm agar mengahasilkan
hambatan pengganti sebesar 4 ohm.
11. Berapa
banyak hambatan 40 ohm harus dipasang pararel agar menghasilkan arus sebesar 15
amper pada tegangan 120 volt.
12. Baterai
24 volt dengan hambatan dalam 0,7 ohm dihubungkan dengan rangkaian 3 kumparan secara pararel,
masing-masing dengan hambatan 15 ohm dan kemudian diserikan dengan hambatan 0,3
ohm. Tentukan :
a. Buatlah sketsa rangkaiannya.
b. Besar arus dalam rangkaian
seluruhnya.
c. Beda potensial pada rangkaian
kumparan dan antara hambatan 0,3 ohm.
d. Tegangan baterai pada rangkaian.
13. Hambatan
yang disusun seperti pada gambar dibawah ini, dipasang tegangan 30 volt.
Tentukanlah :
a. Hambatan penggantinya.
b. Arus pada rangkaian.
14. Pada
suhu 00 C resistor-resistor tembaga, karbon dan wolfram
masing-masing mempunyai hambatan 100 ohm. Kemudian suhu resistor serentak
dinaikkan menjadi 1000 C. Jika cu = 0,00393 / 0C, c = 0,005 / 0C, wo =
0,0045 / 0C. Maka tentukan hambatan penggantinya jika :
a. Resistor-resistor tersebut
disusun seri.
b. Resistor-resistor tersebut
disusun pararel.
15. Suatu
sumber listrik terdiri dari 120 elemen yang disusun gabungan. Masing-masing
elemen mempunyai GGL = 4,125 volt dan hambatan dalam 0,5 ohm. Kutub-kutubnya
dihubungkan dengan sebuah hambatan 30 ohm, sehingga kuat arus yang dihasilkan
adalah 2 amper. Bagaimana susunan elemen ?
16. Ditentukan
dua elemen masing-masing dengan GGL 20 volt dan 12 volt dan hambatan dalamnya
1,5 ohm dan 0,5 ohm di rangkai dengan hambatan 18 ohm seperti pada denah di
bawah ini. Tentukanlah :
a. Tegangan jepit antara P dan N
b. Tegangan jepit antara A dan B
17. Dua
baterai mempunyai potensial masing-masing 25 volt dan 10 volt. Hambatan dalam
masing-masing baterai adalah 0,4 ohm dan 1 ohm, kedua baterai tersebut
dihubungkan seri dengan hambatan R = 2,5 ohm, seperti terlihat pada gambar
dibawah ini. Tentukanlah :
a. Arus I pada rangkaian.
b. Misalkan potensial di a = 0,
cari potensial relatif di b dan c.
c. Hitung beda potensial antara
titik-titik a dan b , b dan c, c dan a.
18. Dua
baterai dengan Emf 20 volt dan 8 volt dan hambatan dalamnya 0,5 ohm dan 0,2 ohm dihubungkan seri dengan
hambatan R = 5,3 ohm ( lihat gambar ! )
a. Hitung arus pada rangkaian
tersebut.
b. Misalkan potensial di a = 0
hitung potensial relatif di titik-titik b dan c.
c. Berapa beda potensial Vab’,
Vbc’dan Vca’ ?
19. Dua
buah hambatan dari 12 ohm dan 5 ohm dihubungkan seri terhadap baterai 18 volt yang hambatan dalamnya = 1
ohm. Hitunglah :
a. Arus rangkaian.
b. Beda potensial antara kedua
hambatan tersebut.
c. Beda potensial pada kutub
baterai.
20. Hitung
usaha dan daya rata-rata yang diperlukan untuk memindahkan muatan 96.000 coulomb dalam waktu 1 jam pada
beda potensial 50 volt.
21. Kuat
arus yang sebenarnya 5 ampere mengalir dalam konduktor yang mempunyai hambatan
20 ohm dalam waktu 1 menit. Tentukanlah :
a. Besar energi listrknya.
b. Besar daya listriknya.
22. Sebuah
tungku listrik yang mempunyai daya 300 watt hanya dapat dipasang pada beda
tegangan 120 volt. Berapa waktu yang diperlukan untuk mendidihkan 500 gram air
dari 28 0C sampai pada titik didih normalnya. Kalor jenis air = 1
kalori per gram 0C.
23. Kawat
penghantar dengan hambatan total 0,2 ohm menyalurkan daya 10 Kw pada tegangan
250 volt, menuju pada sebuah pabrik mini. Berapa efisiensi dari transmisi
tersebut.
24. Sebuah
Voltmeter yang mempunyai hambatan 1000 ohm dipergunakan untuk mengukur
potensial sampai 120 volt. Jika daya ukur voltmeter = 6 volt, berapa besar
hambatan multiplier agar pengukuran dapat dilakukan?
25. Sebuah
galvanometer dengan hambatan 5 ohm dilengkapi shunt agar dapat digunakan untuk
mengukur kuat arus sebesar 50 ampere. Pada 100 millivolt jarum menunjukkan
skala maksimum. Berapa besar hambatan shunt tersebut.
26. Dalam
larutan perak nitrat dialirkan arus 4 amper. Jika tara kimia listrik Ag = 1,12 mg/c, berapa mg
perak yang dipisahkan dari larutan selama dialiri arus 50 detik.
27. Arus
listrik 10 ampere dialirkan melalui
larutan CuSO4. Berapa lama diperlukan untuk memperoleh 50 gram
tembaga murni. massa atom Cu = 63,5 Cu bervalensi 2.
28. Arus
tetap sebesar 5 ampere mengendapkan seng pada katoda yang massanya 3,048 gram pada aliran arus selam 30
menit. Tentukan massa atom seng bila valensi seng = 2.
29. Hitunglah
hambatan pengganti dari rangkaian di bawah ini.
30. Dari
rangkaian di bawah ini, maka tentukan arus yang dihasilkan Baterai.
31. Hitunglah
arus yang dihasilkan baterai pada rangkaian yang dibawah ini.
32. Tentukan
arus yang dihasilkan baterai pada rangkaian di bawah ini.
33. Tahanan
PA = BN = R.
a. Hitung arus yang melalui cabang
ADB dan ACB.
b. Hitung beda potensial antara A
dan B
c. Hitung berapakah tahanan PA.
34. Hitunglah
Vab
35. Untuk
rangkaian di bawah ini jika S1 dan S2 ditutup, maka
voltmeter ( V ) akan menunjukkan harga............
36.
Dua batang kawat terbuat dari perak
dan platina dihubungkan secara seri. Kawat perak panjangnya 2 meter,
penampangnya 0,5 mm2, hambatan jenisnya 1,6.10-8 ohm meter. Sedangkan
kawat platina panjang 0,48 m. Penampangnya 0,1 mm2 dan hambatan
jenisnya 4.10-8ohm meter. Hitung berapa kalori panas yang timbul
pada kawat platina, jika ujung-ujung rangkaian tersebut diberi tegangan 12 volt
selama 1 menit.
37. Jika
di ketahui : r1 = 0,5 ohm ; R1 = 1,5 ohm ; r2
= 1 ohm ; R2 = 2 ohm ; E1 = 2 V ; E2 = 1 V ; E3 =
1,5 V ; E4 = 2,5 V ; R5 = 2 ohm ; r3 = 0,5 ohm
; R3 = 1 ohm ; r4
= 1 ohm R4 = 2 ohm.
Hitunglah I1, I2 dan I3.
38. Pada
gambar di samping. Hitunglah besar tentukan arah dari I1, I2
dan I3 ?
39. Sebuah
bujursangkar ABCD dibuat dari kawat yang berbeda-beda, tahanan AB = 2 ohm, tahanan BC = 7 ohm,
tahanan CD = 1 ohm. Tahanan DA = 10 ohm sedangkan diagonal BD dihubungkan
dengan tahanan dari 2 ohm. Titik A dihubungkan dengan Kutub + dari elemen
baterai yang tahanan dalamnya 1 ohm sedangkan titik C dihubungkan dengan kutub
- dari elemen tersebut. Kuat arus induk dari kutub + elemen yang masuk ke titik
A adalah 1 Ampere.
a. Berapa besar dan arah arus yang
melalui diagonal BD.
b. Berapa besar dan arah arus yang
lain pada setiap cabang.
c. Berapakah GGL elemen tersebut.
40. Titik
p, A, dan N terletak pada satu garis lurus. Tahanan PA = tahanan BN. Beda
potensial antara titik P dan N = 12 V. Antara A dan B terdapat 2 cabang yaitu
ADB dan ACB kuat arus yang melalui PA = 5 ampere. Tahanan AD = 1 ohm
tahanan DB = 2 ohm, tahanan CB =
3 ohm. Sedangkan antara A dan C terdapat sebuah elemen kutub + dihubungkan
titik A, Kutub - dengan titik C. GGL elemen 2 V. Tahanan dalamnya 0,5 ohm.
a. Berapakah kuat arus dalam masing-masing cabang.
b. Berapakah beda potensial antara titik A dan B.
c. Berapakah tahanan PA.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar