Pengamatan
pada kapang dilakukan dengan metode Moist Chamber. Caranya adalah pertama
membersihkan gelas objek dengan kapas yang sudah diberi alcohol 70% kemudian
dikeringkan. Tujuan daripada penggunaan alkohol adalah untuk meminimalisir
mikroorganisme lain. Cawan petri dialasi kertas saring. Dalam cawan petri ini
diletakkan gelas objek dan kaca penutup. Alat ini kemudian disteril. Kemudian
meneteskan media agar PDA sebanyak 2 tetes yang agak melebar sehingga nanti
dapat dipotong 1/3 bagiannya, dan didiamkan hingga membeku. Setelah agar
membeku potong 1/3 bagian PDA tersebut dengan ose, sisihkan yang
1/3 dan PDA yang digunakan adalah 2/3 bagian. Ambil Rhizopus sp satu ose untuk
dilekatkan pada sisi PDA yang telah beku. Pada saat pengambilan kapang dijumpai
kesulitan karena kapangnya sulit diambil dan terlelu melekat pada akar.
Sehingga kita mendapatkan kapang yang kurang bagus berwarna kehitaman.
Mengoleskan vaselin pada 4 bagian sisi kaca penutup dengan bagian yang diberi
vaselin tepat diatas agar yang telah ditanami, hal ini bertujuan untuk
memberikan suasana aerob dan vaselin berguna untuk penyanggah kaca penutup agar
tidak tertempel dengan media agat dan bakterinya. Untuk memberikan suasana
lembab, aquades steril diteteskan ke atas kertas saring yang ada didalam cawan
petri tadi. Mikrokultur tadi dieramkan selama 2 hari pada suhu kamar karena
kebanyakkan kapang bersifat mesofilik dan suhu optimum pertumbuhan untuk
kebanyakan kapang adalah sekitar 25-30C. Setelah dua hari kapang diamati di
bawah mikroskop dengan pembesaran 10x. Hasil yang didapat adalah kapang
terdiri dari hifa (miselium), berwarna putih , spora, sporangium dan
sporangiophora. Namun tak jarang miselium atau susunan spora menjadi pecah atau
terputus sehingga penampakan di mikroskop kelihatan membingungkan. http://rizkaselaladora.blogspot.com/2011/06/laporan-identifikasi-kapang-dan-khamir.html
Pengamatan pada kapang dilakukan dengan metode
Moist Chamber. Caranya adalah pertama membersihkan gelas objek dengan kapas
yang sudah diberi alcohol 70% kemudian dikeringkan. Tujuan daripada penggunaan
alkohol adalah untuk meminimalisir mikroorganisme lain. Cawan petri dialasi
kertas saring. Dalam cawan petri ini diletakkan gelas objek dan kaca penutup.
Alat ini kemudian disteril. Kemudian meneteskan media agar PDA sebanyak 2 tetes
yang agak melebar sehingga nanti dapat dipotong 1/3 bagiannya, dan didiamkan
hingga membeku. Setelah agar membeku potong 1/3 bagian PDA tersebut
dengan ose, sisihkan yang digunakan adalah 2/3 bagian. Ambil kapang yang telah
dibiakkan satu ose untuk dilekatkan pada sisi PDA yang telah beku Mengoleskan
vaselin pada 4 bagian sisi kaca penutup dengan bagian yang diberi vaselin tepat
diatas agar yang telah ditanami, hal ini bertujuan untuk memberikan suasana
aerob dan vaselin berguna untuk penyanggah kaca penutup agar tidak tertempel
dengan media agat dan bakterinya. Untuk memnerikan suasan lembab, aquades
steril diteteskan ke atas kertas saring yang ada didalam cawan petri tadi.
Mikrokultur tadi dieramkan selama 2 hari pada suhu kamar karena kebanyakkan
kapang bersifat mesofilik dan suhu optimum pertumbuhan untuk kebanyakan kapang
adalah sekitar 25-30C.setelah diinkubasikan selama 2 hari didapat hasil
:
warna
spora
: biru kehitaman
warna
miselium : biru
kehitaman agak tipis
kesebaran
spora : menyebar
dan saling berdimpitan
Kapang dapat menyebabkan kerusakan pada
berbagai macam makanan dalam kondisi aw, pH, dan suhu rendah. Jenis
kapang yang dapat merusak makanan di antaranya Aspergillus,
Penicillium, Botrytis, Alternaria, dan Mucor. Kerusakan sayuran kebanyakan disebabkan kapang
seperti Alternaria, Botrytis, dan Phytophtora, atau bakteri yang berasal dari genus Erwinia.
Senyawa beracun yang diproduksi oleh kapang disebut mikotoksin
Kapang termasuk ke dalam
fungi. Ciri-ciri spesifik fungi yaitu:
y
Memounyai inti sel
y
Memproduksi spora
y
T
idak
mempunyai klorofil
y
D
apat berkembangbiak
secara seksual maupun aseksual
y
B
eberapa mempunyai bagian
tubuh berbentuk filament dengan dinding selyang mengandung selulosa atau khitin
atau keduanyaYang termasuk dalam fungi yaitu kapang dan khamir,
perbedannya yaitu,kapang adalah fungi yang mempunya filamen(miselium) sedangkan
khamir adalah fungi seltunggal tanpa filament (Fardiaz, 1992).Untuk mengamati
struktur kapangdapat dilakukan dengan cara
moist chamber
.Metode ini bertujuan untuk mengamati selkapang dengan
menumbuhkan spora padaobject glass yang ditetesi media pertumbuhan.
T
eknik
Moist
Chamber
dapat meminimalisasi
rusaknya miselium atauspora akibat pengambilan kapang yang tidak hati-hati.
D
engan teknik ini,
sporadan miselium tumbuh langsung pada slide sehingga dapat mengatasi
masalahtersebut. Pada metode moist chamber diulas mikroorganisme dari media P
DA
sehingga
kemungkinan mikroorganismenya adalah kapang atau khamir. P
DA
sendiri termasuk
medium semi alamiah karena tersusun atas bahan alami(kentang) dan bahan
sintesis (dextrose dan agar). P
DA
lebih sering
digunakanuntuk menumbuhkan jamur. Setelah di inkubasi selama 2 hari, barulah
diamatidengan menggunakan mikroskop
perbesaran 10x.
Fardiaz, Srikandi. 1992.
Mikrobiologi
Pangan 1
. Jakarta : Gramedia
PustakaUtama
Tidak ada komentar:
Posting Komentar