Senin, 06 Februari 2012

struktur


Macam – macam selaput ekstra embrionik dan fungsinya:
Selaput ekstra embrionik berfungsi sebagai media perantara bagi pertukaran zatserta perlindungan bagi embrio.Disebut juga selaput janin ( fetal membranes ), Meskipertumbuhannya berlangsung sebelum embrio jadi janin ( umur 2 bulan ). Selaputjanin itu berupa kantung – kantung yang menyeliputi embrio, terdiri dari :
Kantung amnion
Amnion adalah selaput yang menyelubungi embrio dimana embrioterletak di dalam rongga amnion yang berisi cairan amnion.Tumbuh secarakavitasi dari jaringan trophoblast yang melingkup embroblast di atasnya.Disebelah ke exocoelom dilapisi oleh extra embrionik mesoderm. Inilahselaput pertama embrio yang berlangsung melingkupnya. Amnion berisicairan amnion. Beberapa belas hari kehamilan cairan ini berasal dari ampasmetabolisme. Komposisinya mirip kemih encer mengandung urea, NaCl, danbahan organis yang mengandung N. Cairan amnion beredar juga : I. Ditelanjanin, diabsorbsi darah dari dinding saluran pencernaan, dibuang ginjal,
59
Description: http://htmlimg2.scribdassets.com/74ej9kuqr1sb7k/images/60-c9344cefd3/000.jpg
masuk lagi ke kantung amnion. II, Darikantung amnion ke plasma darah
induk, lewat placenta dan decidua capsularis.
Dengan demikian peredaran amnion sebagai berikut :
Induk
Amnion
Janin
Pada orang waktu lahir cairan amnion ada 800 ml. Waktu mau lahiramnion pecah dan cairan ini keluar lewat vagina berupa air ketuban.Amniocentesis biasanya untuk mengetahui kelainan kromosom pada janin.Pada mamalia dengan implantasi non invasive, pembentukan amnion dankorion terjadi seperti unggas. Pada mamalia dengan implantasi invasive( seperti manusia dan rodensia ) terjadi sebagai akibat peronggaan dari innercell mass ( ICM ) pada saat proses gastrulasi. Pada unggas cairan amnionberfungsi sebagai media untuk mengambang, melindungi, sertamemungkinkan pergerakan dari tubuh dan tungkai embrio. Amnionmerupakan kantung yang berisi cairan tempat embrio mengapung, gunanyamelindungi janin dari tekanan atau benturan.
Kantung yolk
Kantung kuning telur ( Yolk ) adalah selaput yang menyelubungikuning telur, berkembang baik pada unggas tetapi relatif tidak berkembangbaik pada mamalia. Padam am alia kantung kuning telur bersifat sementara.Sel telur mamalia memiliki tipe oligolesital ( jumklah yolk sedikit ) sehingga
peran kuning telur sebagai sumber nutrisi digantikan oeh darah induk melaluiplasenta. Meskipun kantung kuning telur berkembang di awal perkembanganembrional mamalia ( kemudian akan mengecil dan menjadi bagian dari talipusar ), Kantung kuning telur memiliki fungsi yang penting. Pada mamalia,kantung kuning telur pada awal perkembangannya berfungsi sebagaihematopoesis ( pembentuk sel – sel darah ) dan pada beberapa spesies sebagaisumber sel gamet primordial. Padaunggas, sel telurnya tipe polilesital( jumlah kuning telur banyak ) diperlukan sebagai sumber nutrsi selamaperkembangan embrio. Kantung kuning telur merupakan pelebaranendodermis berisi persediaan makanan bagi hewan ovipar, pada manusiahanya terdapat sedikit.
Alantois
Alantois merupakan selaput ekstra embrionik dari penonjolan dindingusus belakang yang berbentuk seperti kantung. Alantois pada Reptilia, Avesdan Monotremata sebagai kantung kemih ( vesica urinaria )| embryo. PadaMetatharia ( Mamalia yang bermarsupium, kangguru ) Alantois berkembang
61
dan menjadi korion. Pembuluh alntoisnya pun berfungsi penuh untukmengedarkan darah ke tempat kontak korion dengan endometrium induk.Karena itu plasenta pada metharia disebut juga chorio- allantoic.
Padaunggas, Korioalantois kaya akan pembuluh darah yangberkembang dari mesoderm splankis alantois. Pembuluh darah inimemungkinkan korioalantois melakasanakan perannya di dalam perikatanoksigen dan karbon dioksida pada selaput kerabang telur. Selain itu berfungsimenampung ekskresi urin embrio.
Pada embriom anusia, alantois tidak berkembang seperti mamaliayang lain. Pada manusia, alantois seperti halnya dengan kantung kuning telurbersifat rudimenter dan menjadi bagian di dalam tali pusar.
Pada alantois berfungsi sebagai organ respirasi dan pembuangan sisametabolisme. Pada mammalia dan manusia, alantois merupakan kantung kecildan masuk ke dalam jaringan tangkai badan, yaitu bagian yang akanberkembang menjadi tali pusat.
Korion
Korion merupakan selaput ekstra embrionik paling luar. Padaunggas korion bersama- sama dengan alantois berfungsi di dalam pertukaran gasdan air. Pada mamalia korion merupakan selaput ekstra embrionik yangberhubungan dengan endometrium induk untuk membentuk plasenta.
Korion pada manusia memiliki vili – vili yang berfungsi untukmemperluas daerah permukaan korion untuk perlekatan dengan endometriuminduk serta kaya dengan pembuluh – pembuluh darah yang akan berfungsi didalam pertukaran darah dengan induk. Penyebaran vili pada korion untukmengklasifikasikan berbagai jenis plasenta
Korion adalah dinding berjonjot yang terdiri dari mesoderm dantrofoblas. Jonjot korion menghilang pada hari ke-28, kecuali pada bagian tangkaibadan, pada tangkai badan jonjot trofoblas masuk ke dalam daerah dinding uterus
membentuk ari-ari (plasenta). Setelah semua membran dan plasenta terbentuk
maka embrio disebut janin/fetus.
3. Tipe implantasi
Implantasi yaitu proses bersarangnya embrio ( tahap blastosis ) pada dinding
rahim ( endometrium ) induk. Jenis – jenis implantasi :
Dinding rahim di daerah tempat terjadinya implantasi akan mengalamipeningkatan vaskularisasi dan perubahan komposisi matriks interseluler,perubahan morfologi sel – sel stromanya serta peningkatan pertumbuhankapiler – kapilerpembuluh darah. Dalam 2- 3 hari proses desidualisasisemakin luas untuk mempersiapkan endometrium sebagai bagian dariplasenta. Beberapa jam setelah terjadi perlekatan, permukaan epitelendometrium pada daerah perlekatan mengalami erosi. Penjuluran trofoblasmenyelinap diantara sel – sel epitel dan kemudian mencernanya.
64

Spermatozoa setelah melalui spermatogenesisdi dalam testes harus melaluitahap pematangan di epididimis, kapasitasi di saluran reproduksi betina danreaksi akrosom saat berikatan dengan sel teluragar terjadi fertilisasi.Maturasi di epididimis meliputi penghilangan sisa-sisa sitoplasmic(cytoplasmic droplet), penambahan beberapa protein pada membrane plasma,serta perolehan kemampuan bergerak (motilitas). Kapasitasi merupakanproses fisiologis yang terjadi selama spermatozoa melalui saluran reproduksibetina dimana terjadi perubahan kestabilan membran plasma spermatozoasehingga meungkinkan terjadinya proses reaksi akrosom. perubahan itumeliputi
pembuangan
sebagian
kolesterol
membran,
perubahanglycosaminoglikan dan perubahan ion-ion sehingga membran fosfolipidspermatozoa menjadi tidak stabil. Perubahan ini memungkinkan spermatozoamengalami reaksi akrosom. Yaitu peleburan membran plasma denganmembran akrosom yang memungkinkan pengeluaran enzim-enzim hidrolitikyang terkandung di dalam tudung akrosom. Enzim-enzim tersebut diantaranyaadalah hyaluronidase, proacrosin (bentuk inaktif dari acrosin, esterase,fosfolipase, dan asam fosfatase. Enzim-enzim tersebut berguna didalamproses penembusan selubung sel telur oleh spermatozoa saat fertilisasiberlangsung.
3. Proses fertilisasi
Proses fertilisasi pada mamalia terjadi di tuba falopii (1/3 bagian atas tubafalopii). Sebelum spermatozoa menembus dan masuk ke dalam sitoplasma seltelur, spermatozoa harus melalui beberapa lapisan selubung sel telur yaitu daribagian paling luar berturut-turut adalah sel –sel kumulus, zona pelusida danmembran plasma (membran vitelina). Spermatozoa menembus lapisan sel-selkumulus dengan dikeluarkannya enzim hyaluronidase yang akan mencerna asam
56
hyaluronat yang terdapat diantara sel-sel kumulus. Asam hyaluronat ini dihasilkanoleh sel-sel granulose selama perkembangannya di dalam folikel di ovarium.Setelah menembus sel-sel kumulus, spermatozoa berikatan denganzona pelusidamelalui ikatan semacam antigen-resptor yang bersifat spesifik. Dalam hal ini yangbertindak sebagai antigen adalah protein-protein yang ada pada membran plasmaspermatozoa dan sebagai reseptoradalah glikoprotein pada zona pelusida.Terdapat tiga jenis glikoprotein pada mamalia yaitu glikoprotein ZP1, ZP2, ZP3.Glikoprotein ZP1 berfungsi sebagai keranga berikatan dengan glikoprotein ZP2dan ZP3. Glikoprotein ZP3 bertindak sebagaireseptor primer bagi ikatanspermatozoa-zona pelusida ikatan spermatozoa-ZP3 akan merangsang reaksiakrosom dan pengeluaran enzim-enzim hidrolitik. Enzim-enzim akan berperandalam meluruhkan dan mencerna zona pelusida sehingga dapat ditembus.
4. Proses fertilisasi pada katak dan reptil.
Fertilisasi pada katak
Pada katak dewasa hidup didarat tapi ketika hendak berkembang biakmenuju ke air. Katak jantan mempunyai sepasang testis menghasilkan sperma,sperma, sperma dikeluarkan melalui saluran sperma yang bermuara kekloaka. Katak betina mempunyai sepasang ovarium yang menghasilkan telur,dan sepasang saluran telur yang berkelok- kelok seperti corong yang bermuarapada kloaka. Melalui kloaka, telur dikeluarakan dari tubuh induk betina.
Apabila telur sudah masak katak betina menuju ke air, jantan menaikipunggung betina, dan jari – jari katak betina menekan tubuh betina, sehinggakatak betina mengeluarkan telur ke dalam air, dan telur berkelompok-kelompok yang dilindungi oleh lendir, bersamaan dengan itu katak jantanmengeluarkan sperma sehingga terjadi proses fertilisasi.
Pembuahan akan terjadi jika sel telur dibuahi oleh sperma. Peristiwa
ini menghasilkan zigot. Zigot tumbuh dan berkembang menjadi embrio
57
mendapat makanan dari kuning telur.Seminggu kemudian menetas menjadiberudu bernapas dengan kulit dan mengalami pertumbuhan danperkembangan selama 3 bulan.
Fertilisasi pada reptil
Pada reptil jantan mempunyai alat kelamin jantan terdiri dari sepasangtestis, sepasang saluran sperma , dan hemipenis yang merupakan tonjolankloaka. Hemi penis berfungsi untuk memasukkan sperma ke tubuh induk betina.
Pada reptil pembuahanterjadi didalam induk tubuh betina. Terjadinyafertilisasi saat telur – telur yang dikeluarkannya sudah mengandung embrio.Kemudian telur itu oleh induknya yang betina diletakkan didalam ronggatubuhnya.
Perkembangan embrio terjadi di darat, reptilia betina mempunyai 2ovarium dan saluran telur masing – masing bermuara pada menuju kloaka.Pada umumnya reptil bersifat ovipar tetapi beberapa jenis ular dan kadal adaovovipar, telur menetas dalam oviduct.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar