Selasa, 27 Desember 2011

abstrak protein & uji roti

Abstrak
Protein adalah senyawa organikkompleks berbobot molekul tinggi yang merupakanpolimer dari monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida. Lemak adalah  sekelompok besar molekul-molekul alam yang terdiri atas unsur-unsur karbon, hidrogen, dan oksigen. Like disolve like adalah larutan akan larut pada pelarut yang kepolarannya relatif sama,hukum distribusi nerst adalah suatu zat ketika dimasukan ke dalam 2 pelarut  yang tidak bercampur maka zat tersebut akan terdistribusi  dengan perbandingan tetap pada suhu tertentu , destilasi adalah pemisahan 2 cairan atau lebih yang mempunyai titik didih berbeda , hukum raoult adalah tekanan uap suatu senyawa dalam larutan ideal sebanding dengan tekanan uap murni senyawa tersebut dikalikan fraksi molnya, tekanan uap murni total adalah jumlah tekanan parsial tiap-tiap komponen,hidrolisis lemak adalah hilangnya molekul air pada lemak , destruksi adalah pemecahan nitrogen dari protein menjadi garam amonium sulfat oleh asam sulfat pekat dan katalis tembaga sulfat : kalium bisulfat (1:8),titrasi asam basa adalah reaksi dimana 1 equivalen asam tepat bereaksi dengan equivalen basa).lemak mengunakan destilasi . protein mengunakan destilasi dan destruksi. Hasil yang didapat dari analisis protein menjadi warna hijau bening dan hasil analisis lemak berwarna kuning
abstract
Proteins are complex organic compounds of high molecular weight which is apolymer of amino acid monomers are connected to each other by peptide bonds.Fat is a large group of natural molecules consisting of the elements carbon,hydrogen, and oxygen. Like disolve like the solution will dissolve in the solventpolarity is relatively the same, the distribution law nerst is a substance when insertedinto a second solvent which does not mix the substance will be distributed at a ratiofixed at a certain temperature, distillation is the separation of two or more liquidsthat have different boiling points, vapor pressure of Raoult's law is an idealcompound in solution is proportional to the vapor pressure of pure compound ismultiplied by the fraction molnya, the vapor pressure of pure total is the sum of the partial pressures of each component, fat hydrolysis is the loss of water molecules infat, destruction is the solution nitrogen from the protein into ammonium sulfate saltby sulfuric acid and copper sulfate catalysts: potassium bisulfate (1:8), acid-basetitration is a reaction in which an exact equivalent of acid reacts with baseequivalent). fat using distillation. proteins using distillation and destruction. The results obtained from analysis of the protein becomes clear green color and yellowfat analysis results
ROTI
   Bagi yang terburu-buru dan hanya memiliki waktu yang sempit untuk mempersiapkan dan menyantap sarapan pagi, Anda cukup bisa mengonsumsi roti isi maupun roti tawar putih (white bread). Tapi lebih baik lagi, kalau Anda makan roti tawar yang terbuat dari gandum (whole white bread).
   Terbukti bahwa 4 lembar roti tawar mampu menghasilkan kalori sama dengan sepiring nasi. Selain lebih kaya serat, kadar protein roti rupanya lebih tinggi daripada nasi. Kandungan pati roti 13 persen sementara nasi hanya 4-8 persen saja. Penderita diabetes justru dianjurkan mengonsumsi roti daripada nasi agar kadar glisemik tetap stabil. Indeks glisemik yaitu kemampuan karbohidrat untuk menaikkan kadar glukosa darah dalam  waktu tertentu dan dipengaruhi variasi individual, panjang rantai molekul karbohidrat serta besarnya kandungan serat dalam suatu bahan makanan. Saat ini, banyak perusahaan
   Roti yang melengkapi kandungan gizi roti dengan berbagai zat gizi semisal vitamin, sejumlah mineral berupa zat besi, iodium, kalsium, dan Iain-Iain. Roti juga diperkaya dengan asam lemak tidak jenuh ganda untuk tumbuh kembang bayi dan balita, omega 3, dan DHA (Docosahexaenoic acid atau asam lemak tidak jenuh ganda rantai panjang) untuk meningkatkan mutu protein dalam tubuh.
    Tapi perlu diperhatikan, kandungan gizi pada roti sangatlah bergantung pada cara pengolahannya. Gizi roti bisa rusak apabila dipanggang dengan suhu yang berlebihan dan dalam durasi waktu yang lama. Untuk itu, alangkah baiknya, Anda makan roti tanpa dipanggang.
    Untuk bahan isi roti tawar, sebaiknya tambahkan sayuran seperti selada, timun, dan tomat. Bentuk modifikasi dari roti tawar yang sangat popular di kalangan masyarakat perkotaan dan bergizi tinggi adalah sandwich tuna.

Prinsip Soxhlet ialah ekstraksi menggunakan pelarut yang selalu baru yang umumnya sehingga terjadi ekstraksi kontiyu dengan jumlah pelarut konstan dengan adanya pendingin balik. Soxhlet terdiri dari pengaduk atau granul anti-bumpingstill pot (wadah penyuling, bypass sidearmthimble selulosa,extraction liquid, syphon arm inlet, syphon arm outlet, expansion adapter, condenser (pendingin), cooling water in, dan cooling water out (Darmasih 1997).
Langkah-langkah dalam metode Soxhlet adalah : menimbang tabung pendidihan ; menuangkan eter anhydrous dalam tabung pendidihan, susun tabung pendidihan, tabung Soxhlet, dan kondensator ; ekstraksi dalam Soxhlet ; mengeringkan tabung pendidihan yang berisi lemak yang terekstraksi pada oven 1000C selama 30 menit ; didinginkan dalam desikator lalu ditimbang (Nielsen 1998).
Sampel yang sudah dihaluskan, ditimbang 5 sampai dengan 10 gram dan kemudian dibungkus atau ditempatkan dalam “Thimble” (selongsong tempat sampel) , di atas sampel ditutup dengan kapas. Pelarut yang digunakan adalah petroleum spiritus dengan titik didih 60 sampai dengan 80°C. Selanjutnya, labu kosong diisi butir batu didih. Fungsi batu didih ialah untuk meratakan panas. Setelah dikeringkan dan didinginkan, labu diisi dengan petroleum spiritus 60 – 80°C sebanyak 175 ml. Digunakan petroleum spiritus karena kelarutan lemak pada pelarut organik. Thimble yang sudah terisi sampel dimasukan ke dalam Soxhlet. Soxhlet disambungkan dengan labu dan ditempatkan pada alat pemanas listrik serta kondensor . Alat pendingin disambungkan dengan Soxhlet. Air untuk pendingin dijalankan dan alat ekstraksi lemak kemudian mulai dipanaskan (Darmasih 1997).
Ketika pelarut dididihkan, uapnya naik melewati Soxhlet menuju ke pipa pendingin. Air dingin yang dialirkan melewati bagian luar kondensor mengembunkan uap pelarut sehingga kembali ke fase cair, kemudian menetes ke thimble. Pelarut melarutkan lemak dalam thimble, larutan sari ini terkumpul dalam thimble dan bila volumenya telah mencukupi, sari akan dialirkan lewat sifon menuju  labu. Proses dari pengembunan hingga pengaliran disebut sebagai refluks. Proses ekstraksi lemak kasar dilakukan selama 6 jam. Setelah proses ekstraksi selesai, pelarut dan lemak dipisahkan melalui proses penyulingan dan dikeringkan (Darmasih 1997).
Faktor-faktor yang memengaruhi laju ekstraksi adalah tipe persiapan sampel, waktu ekstraksi, kuantitas pelarut, suhu pelarut, dan tipe pelarut. Dibandingkan dengan cara maserasi, ekstraksi dengan Soxhlet memberikan hasil ekstrak yang lebih tinggi karena pada cara ini digunakan pemanasan yang diduga memperbaiki kelarutan ekstrak. Makin polar pelarut, bahan terekstrak yang dihasilkan tidak berbeda untuk kedua macam cara ekstraksi. Fenolat total yang tertinggi didapatkan pada proses ekstraksi menggunakan pelarut etil asetat. Sifat antibakteri tertinggi terjadi pada ekstrak yang diperoleh dari ekstraksi menggunakan pelarut etil asetat untuk ketiga macam bakteri uji Gram-positif. Semua ekstrak tidak menunjukkan daya hambat yang berarti pada semua bakteri uji Gram-negatif (Lucas dan David 1949).
n-Heksana adalah bahan kimia yang terbuat dari minyak mentah. Normal heksana tidak berwarna dan memiliki bau yang tajam. Bahan ini mudah terbakar dan uapnya bersifat eksplosif. Kebanyakan heksana digunakan pada industri sebagai pelarut. Pelarut yang menggunakan n-heksana bisanya digunakan untuk mengestrak minyak sayuran dari hasil pertanian, seperti kedelai. Pelarut ini juga digunakan sebagai agen pembersih pada percetakan, tekstil, furniture, dan industri pembuatan sepatu. Heksana larut hanya pada air. Kebanyakan  n-heksana yang tumpah di air akan mengapung ke permukaan dimana heksana akan menguap ke udara (U.S. Department of Health and Human Services 1999).
Praktikum kali ini menggunakan metode Soxhlet untuk mengukur kadar lemak yang ada pada crackersCrackers yang digunakan adalah crackers merk Ritz. Untuk langkah awal sebelum pengukuran, crackers harus dihaluskan terlebih dahulu menggunakan mortar dan pastel. Penghalusan dilakukan agarcracker dapat dimasukkan ke dalam alat dan juga dapat diekstraksi dengan lebih mudah. Crackers yang telah halus selanjutnya akan ditimbang pada timbangan analitik sebanyak kurang lebih 5 gram lalu dibungkus dengan kertas saring dan diikat untuk kemudian dimasukkan ke dalam thimbleThimble adalah selongsong tempat sampel yang ada pada perangkat Soxhlet. Thimble yang sudah terisi sampel dimasukan ke dalam Soxhlet. Soxhlet disambungkan dengan labu dan ditempatkan pada alat pemanas listrik serta kondensor. Alat pendingin disambungkan dengan Soxhlet. Air untuk pendingin dijalankan dan alat ekstraksi lemak mulai dipanaskan .
Ketika pelarut dididihkan, uapnya naik melewati Soxhlet menuju ke pipa pendingin. Air dingin yang dialirkan melewati bagian luar kondensor mengembunkan uap pelarut sehingga kembali ke fase cair, kemudian menetes ke thimble. Pelarut melarutkan lemak dalam thimble, larutan sari ini terkumpul dalam thimble dan bila volumenya telah mencukupi, sari akan dialirkan lewat sifon menuju labu. Proses dari pengembunan hingga pengaliran disebut sebagai refluks. Proses ekstraksi lemak kasar dilakukan selama 6 jam. Setelah proses ekstraksi selesai, pelarut dan lemak dipisahkan melalui proses penyulingan dan dikeringkan (Darmasih 1997).
Ekstraksi lemak dari dalam dalam crackers dibantu oleh pelarutanhydrous. Pelarut anhydrous merupakan pelarut yang benar-benar bebas air. Hal tersebut bertujuan supaya bahan-bahan yang larut air tidak terekstrak dan terhitung sebagai lemak serta keaktifan pelarut tersebut tidak berkurang. Proses yang terjadi pada Soxhlet berlangsung selama kurang lebih 3 sampai dengan 4 jam. Lemak yang telah diekstraksi akan tertampung di labu lemak. Dari dalam labu lemak ini selanjutnya akan dihitung dengan rumus kadar lemak, yaitu :
% lemak =  x 100
Keterangan :   B = berat labu lemak akhir
A = berat labu lemak awal
S = berat sampel
Berdasarkan hasil praktikum penetapan kadar lemak metode Soxhlet ini didapatkan data sebagai berikut.
Tabel 1 Data kadar lemak sampel cracker dengan metode Soxhlet
Nama Sampel
Kadar Lemak (%)
Go potato
47,08
Ritz
21,76
Roma
16,33
Arrow Brand
16,41
Khong Guan
13,97
Oops Butter Cracker
15,89
           
Setelah perhitungan berdasarkan berat sampel, berat labu lemak awal, dan labu lemak akhir menggunakan rumus yang ditentukan, didapatkan kadar lemak yang berbeda-beda dari keenam sampel. Crackers Go potato mengandung kadar lemak sebesar 47,08%, crackers Ritz mengandung kadar lemak sebesar 21,76%, crackers roma mengandung kadar lemak sebesar 16,33%, crackers arrow brand mengandung kadar lemak sebesar 16,41%,crackers khong guan mengandung kadar lemak sebesar 13,97%, dan oops butter crackers mengandung kadar lemak sebesar 15,89%. Kadar lemak menurut syarat mutu biskuit (SNI 01-2973-1992) yaitu minimal 9.5%. Keenam sampel tersebut mengandung kadar lemak di atas 9.5% sehingga dapat dikatakan sesuai dengan syarat mutu biskuit (SNI 01-2973-1992

Tidak ada komentar:

Posting Komentar