Selasa, 27 Desember 2011

basidiomycetes

Kelas Basidiomycetes : dibagi menjadi dua sub kelas berdasarkan ada tidaknya sekat di dalam basidia yaitu sub kelas Homobasidiomycetidae atau Holobasidiomycetidae yang basidianya tidak bersekat dan sub kelas Heterobasidiomycetidae atau Hemibasidiomycetidae yang basidianya bersekat.
Sub kelas Hemibasidomycetidae dibagi menjadi tiga ordo yaitu ordo Ustilaginales atau jamur api karena menyebabkan penyakit yang gejalanya gosong dengan miselium di dalam jaringan setelah tua akan berubah menjadi klamidospora; ordo Uredinales atau jamur karat karena gejala penyakit yang ditimbulkannya berwarna seperti karat (merah orange); ordo Auriculales yang mempunyai basidia dan sterigma yang panjang, umumnya hidup secara saprofitis hingga kuran penting bagi segi penyakit tumbuhan.
Ordo Ustilaginales berdasarkan letak sporidia (basidiospora) pada basidia (promiselia) dibagi menjadi dua famili, yaitu Ustilaginaceae yang sporidianya terletak pada sisi lateral promiselianya misalnya Ustilago maudis, U. sacohari dan familia Tilletiaceae yang sporidianya terletak pada ujung terminal dari promiselianya misalnya Tilletia horrida.
Ordo Uridinales merupakan kelompok jamur yang penting karena banyak menjadi penyebab penyakit terpenting pada bermacam-macam tanaman dengan ciri-ciri :
1.    Miselliumnya mengandung tetes-tetes minyak yang berwarna kuning,
2.    dalam daur hidupnya yang lengkap mempunyai lima macam spora,
3.     berupa parasit obligat yang tumbuhnya intercelluler dan mengambil makanannya dengan haustoria,
4.    Teliospora bila berkecambah membentuk promiselia.
Macam-macam spora yang terdapat dalam daur hidup yang lengkap :
Tanda
Tubuh Buah
Spora
Tingkat
O
Pycnia/Spermogonia
Pycniospora/Spermatina
Cluster
I
Aecia/Aecidia
Aeciospora/Aecidiospora
Cluster
II
Uredinia/Uredosori
Urediospora/Uredospora
Red rust
III
Telia/Teleutosori
Teliospora/Teleutospora
Black rust
IV
Promoselia
Sporodia/Basidiospora
       --

Dua genus dari ordo Uredinales yang sangat penting di Indonesia adalah Puccinia yang menimbulkan banyak penyakit penting misalnya P. graminis, P. polysora, P. arachidis dan genus Hemilela yang uredosporanya menyerupai segmen jeruk, bagian yang cekung halus dan bagian yang cembung kasar misalnya H. vastatrix.
Ordo Auricularies, salah satu anggotanya yang terkenal adalah jamur kuping atau Auricularia auriculariales yang bentuk tubuh buahnya seperti telinga berwarna coklat atau kehitaman dan enak dimakan, yang di daerah Surakarta merupakan salah satu ciri dari suatu makanan khas yaitu timlo.
Sub kelas Holobasidiomycetidae yang hanya mempunyai satu sari penting yaitu Humenomycetes dengan beberapa familia pentingnya, yaitu : Corticiaceae yang tubuh buahnya resupinat artinya melekat pada substratnya, salah satu anggotanya Corticium salmonicolor atau jamur upas; Exobasidiceae yang tubuh buahnya dibentuk di bawah epidermis dan bila spora masak menekan epidermis hingga pecah, salah satu anggotanya adalah Exobasidium vexans penyebab penyakit cacar daun teh (blister blight) terutama di tempat-tempat yang sangat lembab; Polyporaceas yang tubuh buahnya mempunyai banyak pori-pori dan dapat beumue sangat panjang, misalnya Ganoderma pseudofereum yang menjadi penyebab penyakit akar merah anggur pada bebrapa tanaman juga Poria hypolateritia yang menjadi penyebab penyakit akar merah bata dan Fomes lignosis penyakit akar putih yang banyak menimbulkan masalah pada perkebunan karet;  Agaricaceaeumumnya hidup saprofitis meskipun ada juga yang parasitis misalnya Armillaria mellea yang merupakan penyebab penyakit akar dan kanker belah pada batang, Volvariella volvacea yang merupakan jamur yang enak dimakan dengan nama daerah jamur merang atau straw mushroom dan paling banyak diusahakan di beberapa negara tropik; Hydnaceae yang paling kurang penting dibanding dengan familia yang lain, salah satu anggotanya Hericium coralloides yang banyak terdapat pada tonggak kayu-kayuan. Kelas Deuteromycetes atau Fungsi Imperfecti : kelompok jamur ini dianggap tidak sempurna (imperfect) karena tidak berkembang biak secara sexual atau mungkin belum dijumpai perkembangbiakan sexualnya. Apabila kelak di kemudian hari dijumpai perkembangbiakan sexualnya maka dipindahkan ke kelas yang sesuai, sebagai contoh Cercospora diubah menjadi Mycosphaerelia masuk ke kelas Ascomycetes juga Oidium diubah menjadi Erysiphe.
Kelas ini dibagi menjadi empat ordo berdasarkan ada tidaknya tubuh buah dan konidia, yaitu ordo Phomales yang tubuh buahnya piknidium, ordo Melanconiales yang tubuh buahnya acervulus, ordo Moniliales yang tidak punya tubuh buah dan ordo Mycelia Sterilia yang tidak membentuk konidia.
Khusus untuk jamur ini pembagian dari ordo ke taxon di bawahnya berdasarkan konidianya. Sifat dari konidia yang digunakan untuk dasar pembagian adalah warna menjadi hylosporae yang berwarna hialin dan phaeosporae yang berwarna kelam/gelap; berdasarkan bentuk sel menjadi scolecosporae yang berbentuk benang, helicosporae yang berbentuk spiral dan staurosporae yang berbentuk bintang; berdasarkan jumlah sel menjadi amerosporae yang bersel satu, didymosporae yang bersel dua, phragmosporae yang jumlah selnya lebih dari dua tetapi sekatnya hanya melintang dan dictyosporae yang jumlah selnya lebih dari dua dengan sekat melintang dan membujur. Kadang-kadang yang digunakan tidak hanya satu misalnya dapat warna dan jumlah sel seperti Phaeophragmise, Hylodictyae.
Ordo Phomales yang hylasporae misalnya Phoma sabdariffeae penyebab penyakit busuk pangkal batang pada rosela, Phylosticta sp.penyebab penyakit cacar daun cengkeh; yang phaeodymae misalnya Diplodia natalensis penyebab penyakit blendok pada jeruk,Botryodiplodia theobromae penyebab kematian ranting coklat; yang scolacosporae misalnya Septoriapli penyebab penyakit bercak daun pada seledri.
Ordo Melanconiales yang hylosporae Colleototrichum dan Gloeosporim yang menyebabkan penyakit antraknose pada beberapa buah-buahan; yang phaeophragmiae misalnya Pestalotia (Pestalozzia) yang konidinya mempunyai satu atau dua bulu cambuk seperti P. palmarumpenyebab penyakit bercak daun pada palm.
Ordo Moniliales yang hylosporae Oidium heveae penyebab penyakit embun tepung pada karet sedang pada tembakau O. tabaci; yang Phragmosporae Tiricularia orysea penyebab penyakit busuk leher atau hampat atau patah buku pada padi, Helminthosporium heveaepenyebab penyakit bercak daun pada karet; yang dictyosporae Alternaria solani penyebab penyakit bercak daun pada tanaman yang tergolong Solanaceae; yang Scolecosporae Cercospora nicotianae penyebab penyakit patik pada tembakau. Selain itu ada jamur yang konidinya dua macam disebut makro dan mikrokonidi, yaitu jamur Fusarium misalnya F. nonilioforme penyebab penyakit bakanas pada padi,F. moniliforme var subglutinanas penyebab penyakit pokah bunga pada tebu.
Ordo Mycelia sterilia mempunyai dua genus yang penting, yaitu Rhizoctonia yang aklerotiumnya tidak berdinding misalnya R. solanipenyebab penyakit patah rebah pada persemaian beberapa tanaman dan genus Sclerotium yang sklerotiumnya berdinding kuat misalnya S. rofsii juga penyebab penyakit patah rebah pada persemaian beberapa tanaman.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar