Kamis, 10 November 2011

fisiologi tumbuhan

A. DIFUSI DAN OSMOSIS
Telah diketahui bahwa difusi merupakan perpindahan atau pergerakan
molekul suatu zat dari tempat yang konsentrasinya tinggi ke tempat yang konsentrasinya
rendah. Membran sel sebagai suatu biomembran dapat dilalui oleh
molekul air dan pergerakan molekul air melalui membran sel merupakan proses
difusi khusus yang disebut osmosis. Jadi definisi osmosis adalah perpindahan
molekul air dari tempat yang konsentrasinya tinggi ke tempat yang konsentrasinya
rendah melaui membran semipermeabel artinya permeabel untuk molekul air
tetapi impermeabel untuk molekul zat yang lain. Dengan perkataan lain, melalui
membran ini air berdifusi dari larutan encer (konsentrasi air tinggi / konsentrasi
zat terlarut rendah) ke larutan pekat (konsntrasi air rendah / konsentrasi zat
terlarut tinggi).
Jika suatu sel ditempatkan dalam larutan encer, terjadi perpindahan air ke
dalam sel dan sel menjadi mengembang. Medium di sekitar sel dikatakan
hipotonik terhadap sitoplasma dalam sel. Sebaliknya jika sel ditempatkan dalam
larutan pekat medium di sekitar sel dikatakan hipertonik terhadap sitoplasma
dalam sel, maka akan terjadi perpindahan molekul air keluar sel. Sedangkan jika
konsentrasi air pada kedua sisi membran sama (antara sel dengan medium
sekitarnya) dikatakan isotonik.
Pada praktikum ini akan dipelajari hubungan osmosis dengan tekanan
turgor dan plasmolisis pada sel tumbuhan. Sel tumbuhan mempunyai dinding sel
yang rigid (kaku), sehingga pada saat sel tumbuhan berada pada medium
hipotonik, sel hanya akan menahan air dalam jumlah terbatas. Pertambahan
volume air akan mendesak membran sel sehingga menimbulkan suatu tekanan
yang disebut tekanan turgor. Hal ini tidak terjadi pada sel hewan, karena tidak
mempunyai dinding sel, sehingga sel dapat pecah atau mengalami lisis apabila
tekanan yang mendesak membran selnya cukup tinggi. Sebaliknya apabila sel
tumbuhan kehilangan air, karena medium disekitarnya hipertonik, maka sel akan
mengalami plasmolisis, kondisi dimana sitoplasma kehilangan air dan menyusut
volumenya sehingga dapat menyebabkan terlepas dari dinding sel. Kehilangan
air pada sel hewan, akan menyebabkan sel mengalami krenasi (pengerutan).

B. FOTOSINTESIS
Fotosintesis disebut juga asimilasi karbon yaitu proses pembentukan
senyawa organik karbohidrat dari karbondioksida dan air. Proses ini terjadi pada
tanaman yang mempunyai klorofil dalam kloroplasnya dengan bantuan sinar
matahari yang cukup. Proses ini selain menghasilkan karbohidrat juga akan
dilepaskan gas oksigen. Reaksi umum fotosintesis.
6 CO2+6 H 2O C6H12O6 + 6 O2
Pada praktikum ini, adanya karbohidrat (amilum/pati) yang terbentuk
sebagai hasil fotosintesis dibuktikan dengan pengujian lugol, yang hasilnya akan
memperlihatkan bahwa pada bahan yang mengandung amilum atau pati akan
berwarna hitam.
Pada praktikum ini kan dilakukan pula pemisahan komponen pigmen dari
ekstrak daun untuk mengetahui pigmen fotosintetik yang terkandung dalam daun
dengan teknik kromatografi kertas. Pada teknik kromatogarafi kertas ini, solvent
(pelarut) akan mengangkut ekstrak (campuran komponen) melalui kertas
kromatografi (sebagai fase stasioner) yang mempunyai afinitas yang berbeda
untuk setiap komponen dalam ekstrak, sehingga komponen yang terabsorpsi
fase stasioner ada yang bergerak lebih cepat dari komponen lainnya, komponen
pigmen yang kelarutannya tinggi terhadap pelarut akan bergerak lebih cepat
daripada komponen pigmen yang kelarutannya rendah. Hasil kromatografi kertas
terjadi pemisahan komponen pigmen yang terlihat berupa garis/pita dari setiap
pigmen. Garis yang berwarna kuning terang adalah pigmen karoten, kuning
adalah pigmen xantofil, hijau-biru adalah klorofil a, dan hijau kekuningan adalah klorofil b

Tidak ada komentar:

Posting Komentar