Kamis, 10 November 2011

kulit pisang menyimpan tegangan listrik

Universitas Negeri Semarang | Semarang State University | http://www.unnes.ac.id
KULIT PISANG DAN JERUK MENYIMPAN TEGANGAN LISTRIK
Rabu, 18 April 2007 12:23:40
Semarang, unnes.ac.id. Siapa nyangka kalau limbah kulit pisang dan kulit jeruk dengan
sentuhan tangan-tangan terampil bisa dimanfaatkan menggantikan batu batterai. Dia
adalah Wasis Sucipto, S.Pd Guru SMAN 1 Wanadadi Banjarnegara, memaparkan
penelitiannya dalam rangka lomba “Inovasi Pembelajaran” bagi Guru SMP dan SMA
se-Jateng & DIY dalam rangka Dies Natalis Unnes ke 42 di Fakultas MIPA kampus
Sekaran Gunungpati (10/4).
Sucipto adalah salah satu dari 12 finalis kelompok Bidang MIPA yang dinyatakan lolos
oleh tim juri dari babak penyisihan. Beliau mengangkat judul “Pemanfaatan Limbah Kulit
Pisang dan Jeruk untuk Pembelajaran Materi Sel Elektrokimia Berorientasi Lingkungan
Siswa”. Di babak final Sucipto lebih mematangkan lagi untuk memaparkan penelitiannya,
akhirnya Tim juri menyatakan dia sebagai juara I dengan jumlah nilai 495 mengungguli
Saptono Nugrohadi sebagai juara II dengan jumlah nilai 476.
Mulanya dia tertarik buah-buahan tersebut karena banyak terdapat di sekitar lingkungan
sekolahan mereka mengajar. Kemudian bagaimana di dalam proses pembelajarannya?
Bahwa kulit buah pisang dan jeruk ini merupakan limbah di lingkungan sekolahan tempat
mengajar siswanya. Pertama kulit pisang dan jeruk di buat jus, apabila tidak ada alat jus
atau blender maka cukup dihancurkan atau di aduk hingga halus kemudian dicampur
dengan air secukupnya. Setelah itu di buat sel elektrokimia dengan mengambil gelas
kimia lalu larutan jus tadi ditaruh didalam gelas tersebut. Kemudian dibuat
elektroda-elektroda yang terbuat dari Cu dan Zn. Tembaga dan seng disambung dengan
kabel kemudian dibantu dengan tutup dari gabus dibuat variasi biar kelihatan menarik.
Satu sel adalah satu wadah atau satu gelas kimia yang berisi 2 elektroda dan 1 tutup.
Kita ukur V dan I nya, V= Voltase, I= Amper setelah itu di aplikasikan atau dihubungkan
kabel tersebut dengan benda percobaan. Aplikasi yang paling sederhana dan mudah
diamati adalah kalkulator dan jam digital, begitu disambungkan ternyata kalkulator dan
jam tersebut bisa hidup normal seperti dihubungkan pakai batu batterai.
Dari hasil percobaan tersebut siswa mendapatkan pembelajaran yang bermakna dari
lingkungan sekitar sekolah yaitu limbah kulit pisang dan jeruk yang sebetulnya sudah
tidak punya manfaat lagi, tapi dalam pembelajaran bisa dibuktikan sebagai sumber arus
listrik searah. Dengan pengalaman tersebut tentunya membuka wawasan siswa agar
siswa mengembangkan lebih jauh penelitian-penelitian lain sebagai mana diisaratkan
yaitu adanya pengembangan-pengembangan dan inovasi pembelajaran. `
Menurut ketua panitia Walid. S.Pd, M.Si jumlah keseluruhan ada 59 peserta dibagi dua
kelompak bidang IPA 32 peserta dan Non IPA 27. Di final masing-masing kelompok di
Halaman 1/2
Universitas Negeri Semarang | Semarang State University | http://www.unnes.ac.id
ambil 12 peserta. Dengan 6 Juri yaitu : Walid, S.Pd, M.Si, Dr. Wiyanto, Ir. Kuntoro, Drs.
Sunarko, M.Si, Tommy Yuniawan, S.Pd. M.Hum, dan Uvi Saraswati M.Hum. Bidang
MIPA keluar sebagai juara I, II, dan III berturut-turut : 1) Wasis Sucipto, S.Pd dari SMAN
1 Wanadadi Banjarnegara jumlah nilai 495, 2) Saptono Nugrohadi dari SMPN 3 Salatiga
jumlah nilai 476, 3) Tri Boedy Hermanto,S.Pd. dari SMPN 3 Songgom jumlah nilai 461.
Bidang Non MIPA juara I, II, dan III : 1) Yulia Susilowati dari SMAN 2 Ungaran jumlah
nilai 259, 2) Eko Purnomo, S.Pd. dari SMP 1 Kudus jumlai nilai 242, 3) Dra. Endang Sisi
Ekoati dari SMP 1 Kudus jumlah nilai 236.Masing-masing juara mengapat piala tetap dari
Rektor dan uang pembinaan. Sh.
dikirim oleh: sihono (humas), dibaca: 829
Komentar:
Rabu, 08 April 2009 22:43:38
windu berkomentar:
blm liat gambarnya gx....
Halaman 2/2

Tidak ada komentar:

Posting Komentar