Kamis, 10 November 2011

sel dan jaringan tumbuhan

Sel merupakan unit struktural dan fungsional dari mahluk hidup. Seperti
halnya sel hewan, sel tumbuhan menunjukkan keragaman yang sangat luas bail
bentuk maupun ukuran.
Secara umum struktur sel tumbuhan terbagi atas:
1. Dinding sel, bagian terluar dari sel, berupa matriks ekstraseluler yang
membungkus sel diluar membran, berperan dalam memberi bentuk pada
sel dan memberikan perlindungan. Dinding sel sebagian besar tersusun
dari selulosa, selain itu ditemukan pula pektin, hemiselulosa, lignin, kitin
dan suberin.
2. Membran plasma, membatasi isi sel dengan lingkungannnya yang
berfungsi dalam regulasi permeabilitas material yang keluar masuk sel.
3. Sitoplasma merupakan cairan sel yang terdapat diantara membran
plasma dan inti, dibawah mikroskop cahaya terlihat sebagai substansi
homogen yang transparan. Di dalam sitoplasma terkandung strukturstruktur
yang berfungsi dalam metabolisme sel, yaitu : ribosom yaitu
struktur yang bertanggung jawab dalam sintesa protein, ditemukan
menempel pada retikulum endoplasma atau bebas tersebar dalam
sitoplasma; retikulum endoplasma (RE), strukturnya berup anyaman
yang dapat dibedakan menjadi RE kasar, jika pada permukaannya
menempel ribosom, berfungsi dalam sintesa protein, dan RE halus,tidak
terdapat ribosom pada permukaannya, berfungsi dalam sintesa lipid;
diktiosom (pada sel hewan dikenal sebagai badan golgi), berperan
dalam proses sekresi; mitokondria, dibawah mikroskop cahaya terlihat
sebagai batang halus atau butiran yang tersebar dalam sitoplasma,
berfungsi dalam respirasi seluler; plastida, biasanya lebih kecil dari inti,
berdasarkan zat warna yang dikandungnya dapat dibedakan menjadi (1)
leukoplas (plastida yang tidak berwarna, terdiri dari amiloplas/pembentuk
amilum dan elaioplas/pembentuk minyak (2) kloroplas(mengandung
pigmen hijau/klorofil yang berperan dalam
fotosintesis)(3)kromoplas(berwarna kuning, jingga atau kemerahan
karena mengandung pigmen karetenoid).Struktur lain adalah vakuola,
berupa kantung yang dipisahkan dari sitoplasma oleh membran yang
disebut tonoplas, berperan dalam pengangkutan dan penimbunan bahan
makanan, metabolit dan limbah. Struktur dinding sel, vakuola, dan
plastida tidak ditemukan pada sel hewan,
4. Inti (nukleus), terbungkus membran inti yang di dalamnya terkandung
cairan inti (nukleoplasma/karioplasma) dan anak inti (nukleolus). Inti
berfungsi dalam mengatur seluruh aktivitas yang terjadi dalam sel dan
sebagai pembawa informasi genetik karena mengandung material
hereditas DNA.
Sekumpulan sel yang mempunyai bentuk dan funsi yang sama dinamakan
jaringan. Jaringan umumnya terdapat pada tumbuhan yang tingkat
perkembangannya tinggi dan biasanya telah terdiferensiasi dengan jelas.
Jaringan tumbuhan dapat dibedakan menjadi:
1. Jaringan muda (meristem), tersusun atas sel-sel embrional yang
mempunyai kemampuan untuk membelah diri terusmenerus/
meristematis. Sel-sel yang menyusun jaringan ini mempunyai
12
Hlm. 12 SEL DAN JARINGAN TUMBUHAN
membran sel tipis, bentuknya teratur (segi empat/kubus) dan ruang sel
(lumen) terisi penuh protoplas dan vakuola kecil.
2. jaringan dewasa, tersusun atas sel-selyang biasanya tidak dapat
membelah lagi. Jaringan dewasa dapat dibedakan menjadi:
a. Epidermis, merupakan jaringan pelindung terhadap pengaruh
lingkungan yang dapat menggangu pertumbuhan seperti
kekurangan air, kerusakan mekanis, suhu udara, dan serangan
hama/penyakit. Epidermis umumnya berupa selapis sel tetapi
ditemukan pula tersusun berlapis-lapis yang disebut hipodermis.
Sel-sel jaringan ini tersusun rapat sehingga tidak terdapat ruang
antar sel dan biasanya tidak mengandung klorofil kecuali pada
sel penutup stomata yang merupakan salah satu bentuk
modifikasi dari epidermis.
b. Jaringan parenkim/jaringan dasar, terdapat pada semua bagian
tumbuhan, tersusun atas selserta terdapat plastida. Parenkim
banyak ditemukan pada batang dan akar (diantara epidermis dan
pembuluh angkut), empulur batang, mesofil daun (jaringan spons
dan palisade) dan endosperma. Fungsinya dapat merupakan
tempat fotosintesis seperti pada mesofil atau tempat cadangan
makanan seperti pada endosperma jagung.
c. Jaringan Penyokong/Mekanik, tersusun atas sel-sel berdinding
tebal, mengandung lignin yang memeberi sifat keras pada
dinding, berfungsi memberi kekuatan. Jaringan ini dapat
dibedakan atas kolenkim dabn sklerenkim. Kolenkim tersusun
atas sel-sel yang telah mati yang biasanya penebalan dindingnya
mengandung lignin, tedapat pada organ yang tidak lagi
mengadakan pertumbuhan.
d. Jaringan pengankut, terdiri dari Xilem dan floem. Xilem
berfungsi mengankut air dan mineral dati bawah (akar) ke bagian
atas (daun), umumnya terdiri atas sel-sel yang telah mati dan
dindingnya tebal berlignin. Floem berfungsi mengangkut hasil
fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tumbuhan.
Pada praktikum ini akan dilakukan pengamatan stuktur sel dan jaringan
tumbuhan dengan membuat preparat segar dan diamati dengan
menggunakan mikroskop cahaya. Struktur sel yang terlihat dibawah
mikroskop cahaya cukup membantu untuk mengenali bagian-bagian sel yang
terlihat jelas, seperti dinding sel, sitoplasma, nukleus, dan vakuola.
Pengamatan macam-macam jaringan dilakukan untuk memberikan
gambaran mengenai bentuk-bentuk sel penyusun jaringan dan bagianbagiannya.
Penebalan dinding sel yang mengandung lignin seperti pada
sklerenkim dan Xilem dengan reagen anilin sulfat akan memberikan warna
kuning

sel dan jaringan hewan

Sel. Jika dibandingkan dengan sel tumbuhan, sel hewan jelas tidak memiliki dinding sel
dan plastida, sehingga sel hewan berpermukaan lentur dan tidak dapat berfotosintesis. Selain
itu sel hewan memiliki lisosom yang berfungsi dalam destruksi bagian sel yang rusak, serta
sentriol yang berperan pada pembentukan benang gelendong sewaktu pembelahan sel.
Lisosom dan sentriol tidak terdapat dalam sel tumbuhan. Selanjutnya beberapa organel dan
badan inklusi pada sel hewan dapat dipelajari pada Gambar III-1. Organel seperti nukleus,
retikulum endoplasma (RE), ribosom, mitokondria, dan badan Golgi masing-masing dapat
ditemukan baik pada sel hewan maupun sel tumbuhan. Manakah dari struktur sel tersebut yang
dapat kita amati dengan mikroskop cahaya ?Di bawah mikroskop cahaya, bentuk sel hewan
tampak beragam bergantung pada jenis dan lokasinya dalam jaringan. Akan tetapi tiap sel ini
memiliki susunan yang serupa, yaitu struktur sel interfase yang terdiri atas nukleus, sitoplasma
dan membran sel (Gambar III-2 a). Kekecualian terjadi pada umumnya (sel) eritrosit mamalia
yang tidak mempunyai nukleus, sehingga sel hanya dibangun oleh sitoplasma dan membran
sel. Nukleus sendiri termasuk organel sel yang mengandung nukleoplasma atau karioplasma
dan berisi komponen herediter yang tampak sebagai benang kromatin dan nukleolus,
sedangkan pada sitoplasma terdapat organel-organel lainnya sebagai komponen metabolisma
yang akan tampak dengan metoda pewarnaan tertentu. Karioplasma dipisahkan dari sitoplasma
dengan membran nukleus, sehingga atas dasar struktur inilah maka sel hewan dikelompokkan
sebagai sel eukariotik.
Pada praktikum ini sel akan dipelajari dengan mikroskop cahaya, masing-masing
mengenai morfologi sel pada eritrosit ikan dan eritrosit tikus, Barr body pada sel mukosa mulut
praktikan, serta mikronukleus pada eritrosit dan sel mukosa mulut tersebut. Setelah
melaksanakan praktikum ini diharapkan mahasiswa dapat melakukan pemeriksaan sel, baik
morfologi umum maupun khusus, seperti Barr body untuk analisis jenis kelamin. Barr body yang
disebut juga badan kromatin seks berasal dari suatu kromosom X yang inaktif. Kromatin seks
tersebut pada sel mukosa mulut sangat terkondensasi dan tampak melekat pada membran
nukleus, berbentuk cembung datar degan diameter sekitar 1 μm (Gambar III-2 b). Sedangkan
pada sel neutrofil kromatin seks tampak seperti tukul (drumstick, Gambar III-2 c) yang terbit dari
nukleus polimorf. Barr body ini dapat ditemukan pada sel yang berasal dari individu normal
dengan jenis kelamin betina (manusia, wanita) atau dari individu yang mempunyai kelainan
kromosom seks. Jadi apabila sel dari individu dengan asumsi normal ditemukan satu Barr body,
maka individu tersebut betina. Sebaliknya pada sel dari individu jantan tidak ditemukan Barr
body.
Jaringan. Sebagaimana sel tumbuhan, sel hewan dapat berkelompok mem-bentuk
jaringan. Pada hewan dewasa dikenal empat macam jaringan dasar, yaitu : jaringan epitel,
jaringan ikat, jaringan otot dan saraf (Gambar III-2), yang keempat-empatnya merupakan
jaringan penyusun pada setiap organ tubuh. Pada praktikum ini jaringan dipelajari secara garis
besar dalam lingkup jaringan dasar pada hewan, melalui pengamatan preparat permanen
dengan mikroskop cahaya, sehingga setelah praktikum bagian ini diharapkan mahasiswa
dengan terampil dapat menunjukkan perbedaan antara jaringan epitel, jaringan ikat, otot
maupun jaringan saraf.
Pada jaringan epitel, sel-sel berderet tersusun rapat, biasanya membatasi suatu lumen
dan melekat pada membran basal. Macam jaringan epitel ditentukan oleh bentuk sel dan jumlah
lapisan sel (Gambar III-2 a). Epitel berlapis tunggal pipih berarti epitel ini dibangun oleh sel yang
bentuknya pipih dan hanya satu lapis sel, sedang epitel berlapis banyak pipih dibangun banyak
lapisan sel dengan sel paling luar yang berbatasan langsung dengan lumen berbentuk pipih.
Atas dasar itu coba pahami bagaimana struktur epitel berlapis tunggal kubus atau silindris,
epitel berlapis banyak kubus, silindris atau transisional, serta epitel berlapis banyak palsu !
Epitel-epitel tersebut dapat berfungsi untuk menutupi seluruh permukaan tubuh seperti kulit
atau membatasi permukaan organ dalam seperti dinding dalam saluran pencernaan. Selain itu
epitel juga dapat berfungsi sebagai kelenjar, baik eksokrin maupun endokrin dengan berbagai
variasi bentuk.
Jaringan ikat memiliki struktur dasar sel-selnya tidak tersusun rapat bahkan berjauhan
dan dipisahkan oleh substansi interseluler (Gambar III-2 b). Jumlah dan jenis kandungan
substansi interseluler ini disertai fungsi sel-selnya menentukan jenis jaringan ikat. Jaringan ikat
longgar (loose) dan padat (dense) dibedakan karena perbedaan jumlah substansi interseluler,
sedangkan jaringan ikat khusus seperti rawan, tulang, dan darah masing-masing dibedakan
baik karena fungsi selulernya maupun jenis kandungan substansi interselulernya. Jaringan ikat
ini biasa terdapat di antara jaringan lain, berfungsi dalam suplai mutrien seperti dermis yang
membawa pembuluh darah untuk epidemis atau epitel kulit, serta sebagai penyokong mekanik
seperti tendo untuk pergerakan otot atau tulang untuk penyangga tubuh.
Jaringan otot berfungsi dalam pergerakan organ, sehingga jaringan ini terdiri atas sel-sel
kontraktil yang mengandung protein aktin dan miosin. Berdasarkan struktur dan tempat
berfungsinya otot dibagi tiga macam: otot lurik, otot polos, dan otot jantung (Gambar III-2 c).
Otot lurik terdapat hampir pada semua bagian tubuh, terutama melekat pada rangka sehingga
sering disebut otot rangka, juga pada organ-organ yang pergerakannya dikendalikan saraf
sadar seperti esofagus, anus dan lain-lain. Sel otot lurik berbentuk serabut panjang memiliki
garis terang (isotropik) dan garis gelap (anisotropik) berselang-selang sehingga tampak lurik
dengan inti sel banyak yang terletak perifer. Cobalah deskripsikan otot polos dan otot jantung,
kemudian bandingkan struktur dan fungsinya dengan otot lurik!.
Jaringan saraf dibangun oleh sel-sel saraf yang disebut neuron dan penyokongnya yang
disebut neuroglia (Gambar III-2 d). Meskipun bentuk dan ukuran neuron sangat bervariasi tapi
bangun dasarnya sama, yaitu terdiri atas badan sel (perikarion, soma) yang berisi nukleus, dan
satu atau lebih prosesus (tonjolan) sel yang disebut dendrit dan akson. Dendrit biasanya
bercabang banyak, bersama badan sel membentuk daerah penerima impuls serta dengan
prosesus neuron lain menampakkan hubungan sinapsis. Akson lebih besar dan lebih panjang
dari dendrit, terbit hanya satu pada tiap badan sel, dapat bercabang kolateral dan berperan
untuk menghantarkan impuls ke sel-sel saraf lain atau ke jaringan lain seperti kelenjar dan otot.
Jaringan saraf, selain menyusun organ saraf seperti otak dan sumsum tulang belakang, juga
terdapat pada semua bagian organ tubuh. Hal ini sesuai dengan fungsi jaringan ini dalam
melakukan kontrol dan koordinasi.

mikrobiologi

Mikrobiologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang organisme yang
berukuran mikron. Yaitu organisme yang berukuran seperseribu milimeter.
Pada dasarnya mata telanjang hanya dapat melihat secara jelas pada ukuran
sekitar 1 mm, sehingga untuk melihat mikroorganisme diperlukan bantuan
mikroskop dengan pembesaran paling sedikit 1000 X.
Salah satu kelompok mikroorganisme yaitu bakteri. Bakteri yang diamati
hanya meliputi pengenalan struktur. Pengamatan mengenai struktur bakteri
hanya dapat dilakukan dengan mewarnai badan sel bakteri, karena pada
dasarnya bakteri tidak mempunyai warna.
Pada praktikum ini akan dilakukan pengamatan struktur bakteri dengan
pewarnaan tunggal, yaitu mewarnai sel bakteri dengan menggunakan satu
macam zat warna. Zat warna diharapkan dapat terikat dalam asam nukleat
bakteri. Zat warna yang biasa digunakan adalah metilen biru, kristal violet
dan karbol fuchsin. Metilen biru memberikan warna sel bakteri menjadi biru
setelah bakteri diwarnai selama 1 hinga 2 menit. Kristal violet memberikan
warna sel bakteri menjadi ungu setelah bakteri diwarnai selama 2 hingga 60
detik. Karbol Fuchsin memberikan warna merah pada badan sel bakteri
setelah bakteri diwarnai selama 15-30 detik.
Sumber bakteri yang akan digunakan berasal dari kotoran gigi dan
beberapa macam suspensi bakteri yang tersedia.

genetika

GENETIKA
Telah diketahui bahwa genetika merupakan ilmu yang berhubungan
dengan pewarisan keturunan. Defenisi genetika adalah ilmu yang mempelajari
tentang gen. Gen diturunkan melalui sel induk kepada sel anak melalui beberapa
proses. Proses tersebut adalah mitosis dan meiosis. Pada praktikum ini akan
dipelajari proses pembelahan mitosis.
Mitosis merupakan salah satu cara pembelahan atau proliferasi sel yang
terjadi pada semua bagian tubuh, sehingga jumlah sel meningkat dan masingmasing
memiliki sifat sama dengan sel induk. Mitosis berlangsung melaluiempat
fase, yaitu profase, metafase, anafase dan telofase. Profase ditandai dengan
lenyapnya nukleus dan membran nukleus, serta terbentuknya kromosom (hasil
kondensasi benang-benang kromatin) dengan empat kromatid yang melekat
pada satu sentromer. Metafase ditandai dengan munculnya gelendong
pembelahan dan berderetnya kromosom dengan dua kromatid pada bidang
ekuator. Selanjutnya pada anafase terjadi gerakan kromatid yang ditarik benang
gelendong ke arah kutub berlawanan dan terbentuknya alur pembelahan, serta
pada telofase terjadi pengerutan alur pembelahan, lenyapnya benang gelendong,
kromosom kembali membentuk kromatin dan terbentuknya membran nukleus,
serta terjadi dua sel anak yang akan menuju struktur sel interfase.

fisiologi tumbuhan

A. DIFUSI DAN OSMOSIS
Telah diketahui bahwa difusi merupakan perpindahan atau pergerakan
molekul suatu zat dari tempat yang konsentrasinya tinggi ke tempat yang konsentrasinya
rendah. Membran sel sebagai suatu biomembran dapat dilalui oleh
molekul air dan pergerakan molekul air melalui membran sel merupakan proses
difusi khusus yang disebut osmosis. Jadi definisi osmosis adalah perpindahan
molekul air dari tempat yang konsentrasinya tinggi ke tempat yang konsentrasinya
rendah melaui membran semipermeabel artinya permeabel untuk molekul air
tetapi impermeabel untuk molekul zat yang lain. Dengan perkataan lain, melalui
membran ini air berdifusi dari larutan encer (konsentrasi air tinggi / konsentrasi
zat terlarut rendah) ke larutan pekat (konsntrasi air rendah / konsentrasi zat
terlarut tinggi).
Jika suatu sel ditempatkan dalam larutan encer, terjadi perpindahan air ke
dalam sel dan sel menjadi mengembang. Medium di sekitar sel dikatakan
hipotonik terhadap sitoplasma dalam sel. Sebaliknya jika sel ditempatkan dalam
larutan pekat medium di sekitar sel dikatakan hipertonik terhadap sitoplasma
dalam sel, maka akan terjadi perpindahan molekul air keluar sel. Sedangkan jika
konsentrasi air pada kedua sisi membran sama (antara sel dengan medium
sekitarnya) dikatakan isotonik.
Pada praktikum ini akan dipelajari hubungan osmosis dengan tekanan
turgor dan plasmolisis pada sel tumbuhan. Sel tumbuhan mempunyai dinding sel
yang rigid (kaku), sehingga pada saat sel tumbuhan berada pada medium
hipotonik, sel hanya akan menahan air dalam jumlah terbatas. Pertambahan
volume air akan mendesak membran sel sehingga menimbulkan suatu tekanan
yang disebut tekanan turgor. Hal ini tidak terjadi pada sel hewan, karena tidak
mempunyai dinding sel, sehingga sel dapat pecah atau mengalami lisis apabila
tekanan yang mendesak membran selnya cukup tinggi. Sebaliknya apabila sel
tumbuhan kehilangan air, karena medium disekitarnya hipertonik, maka sel akan
mengalami plasmolisis, kondisi dimana sitoplasma kehilangan air dan menyusut
volumenya sehingga dapat menyebabkan terlepas dari dinding sel. Kehilangan
air pada sel hewan, akan menyebabkan sel mengalami krenasi (pengerutan).

B. FOTOSINTESIS
Fotosintesis disebut juga asimilasi karbon yaitu proses pembentukan
senyawa organik karbohidrat dari karbondioksida dan air. Proses ini terjadi pada
tanaman yang mempunyai klorofil dalam kloroplasnya dengan bantuan sinar
matahari yang cukup. Proses ini selain menghasilkan karbohidrat juga akan
dilepaskan gas oksigen. Reaksi umum fotosintesis.
6 CO2+6 H 2O C6H12O6 + 6 O2
Pada praktikum ini, adanya karbohidrat (amilum/pati) yang terbentuk
sebagai hasil fotosintesis dibuktikan dengan pengujian lugol, yang hasilnya akan
memperlihatkan bahwa pada bahan yang mengandung amilum atau pati akan
berwarna hitam.
Pada praktikum ini kan dilakukan pula pemisahan komponen pigmen dari
ekstrak daun untuk mengetahui pigmen fotosintetik yang terkandung dalam daun
dengan teknik kromatografi kertas. Pada teknik kromatogarafi kertas ini, solvent
(pelarut) akan mengangkut ekstrak (campuran komponen) melalui kertas
kromatografi (sebagai fase stasioner) yang mempunyai afinitas yang berbeda
untuk setiap komponen dalam ekstrak, sehingga komponen yang terabsorpsi
fase stasioner ada yang bergerak lebih cepat dari komponen lainnya, komponen
pigmen yang kelarutannya tinggi terhadap pelarut akan bergerak lebih cepat
daripada komponen pigmen yang kelarutannya rendah. Hasil kromatografi kertas
terjadi pemisahan komponen pigmen yang terlihat berupa garis/pita dari setiap
pigmen. Garis yang berwarna kuning terang adalah pigmen karoten, kuning
adalah pigmen xantofil, hijau-biru adalah klorofil a, dan hijau kekuningan adalah klorofil b

medan listrik

Soal 1 (Gaya listrik atau Gaya Coulomb)
Dua buah muatan titik masing-masing +2 C dan -5 C terpisah 10 cm satu sama lain. Tentukanlah gaya tarikmenarik
kedua muatan tersebut!
Jawab :
Jangan lupa satuan dari setiap besaran yang ada dikonversikan terlebih dahulu dengan menggunakan satuan
SI, yaitu muatan q dalam coulomb dan r dalam meter.
Diperoleh : q1 = 2 C = 2 x 10-6 C
q2 = 5 C = 5 x 10-6 C
r = 10 cm = 10-1 m dan
k = 9 x 109 Nm2/C2
Gaya listrik dapat dihitung dengan persamaan:
.
2
1 2
r
F  k q q
F = 9 x 109
1 2
6 6
(10 )
2 10 .5 10

x  x  = 9,0 N
Soal 2 (Resultan dan Gaya Coulomb yang segaris)
Tiga muatan listrik terletak seperti gambar berikut !
q1 = -6 C q2 = 2 C q3 = -5 C
3 cm 2cm
Tentukanlah besar dan arah gaya listrik yang dialami oleh muatan q1 !
Jawab :
Jangan lupa satuan dari setiap besaran yang ada dikonversikan terlebih dahulu dengan menggunakan satuan
SI, yaitu muatan q dalam coulomb dan r dalam meter.
Diperoleh : q1 = 6 C = 6 x 10-6 C
q2 = 2 C = 2 x 10-6 C
q3 = 5 C = 5 x 10-6 C
r12 = 3 cm = 3 x 10-2 m dan r13 = 5 cm = 5 x 10-2 m
k = 9 x 109 Nm2/C2
q1 q2 q3
F1
F13 F12

http://rachmat-abd-syukur.blogspot.com Halaman 2
Dengan persamaan masing-masing gaya listrik:
.
2
12
1 2
12 r
F  k q q , maka F12 = 9 x 109
2 2
6 6
(3 10 )
6 10 .2 10

 
x
x x = 120 N
.
2
13
1 3
13 r
F  k q q , maka F13 = 9 x 109
2 2
6 6
(5 10 )
6 10 .5 10

 
x
x x = 108 N
Bila kita tetapkan arah ke kanan positif, maka besar gaya listrik yang dialami oleh muatan q1 (F1) adalah :
F1 = F12 + (-F13) atau F1 = F12 - F13
F1 = 120 – 108 = 12 N
Soal 3 (Resultan dan Gaya Coulomb yang segaris)
Sebuah partikel bermuatan +5 μC diletak pada garis hubung dan di antara partikel-partikel bermuatan -9,0 μC
dan -4,0 μC, yang berjarak 0,50 m. Dimanakah partikel bermuatan +5,0 μC harus diletakkan agar partikel
tersebut tidak merasakan gaya coulomb yang disebabkan oleh kedua partikel tersebut ?
Jawab :
Diperoleh : q1 = 5 C = 5 x 10-6 C
q2 = 9 C = 9 x 10-6 C
q3 = 4 C = 4 x 10-6 C
r23 = 0,5 m = 5 x 10-1 m
k = 9 x 109 Nm2/C2
q2 q1 q3
Agar tidak merasakan gaya di q1 (F1 = 0) maka F12 harus sama dengan F13
F12 = F13
k 2
12
1 2
r
q . q = k 2
13
1 3
r
q . q
2
3
2
12
13
q
 q 




r
r = -6
-6
9 x 10
4 x 10 =
9
4 atau
12
13
r
r =
9
4 =
3
2
x
(0,5 - x) =
3
2  1,5 – 3x = 2x
5x = 1,5  x = 0,3 m dari q2 atau x = 0,2 m dari q3
Catatan :
Dalam perhitungan besar gaya coulomb tanda muatan tidak usah dimasukkan. Tanda muatan hanya
menggambarkan pada vektor gaya coulomb terjadi gaya tarik menarik atau tolak menolak.
F12 F13
r12 = x r13 = (0,5 – x)
r13 = 0,5 m

http://rachmat-abd-syukur.blogspot.com Halaman 3
Soal 4 (Resultan dan Gaya Coulomb yang saling tegak lurus)
Muatan Q = 1 C berada di titik awal koordinat (lihat gambar di bawah). Hitung besar dan arah gaya yang
dikerjakan oleh muatan-muatan q1 = -0,5 x 10-6 C pada kedudukan (0,3) dan q2 = 10-6 C pada kedudukan (4,0)
terhadap muatan Q. Semua jarak dinyatakan dalam meter.
y
q1
q2
x
Q
Jawab :
Diperoleh : Q = 1 C
q1 = 0,5 C = 5 x 10-7 C
q2 = 10-6 C
r1 = 3 m dan r2 = 4 m
k = 9 x 109 Nm2/C2
*) Dengan persamaan masing-masing gaya listrik:
.
2
1
1
1 r
F  k Q q , maka F1 = 9 x 109
2
6
(3)
10 5 , 0 . 1  x = 9000 




9
0,5 N
.
2
2
2
2 r
F  k Q q , maka F2 = 9 x 109
2
6
(4)
1.10
= 9000 




16
1 N
FR = 2
2
2
F1  F =
2 2
16
9000 1
9
9000 0,5 







  







 = 9000
2 2
16
1
9
0,5 



  



FR = 9000
9 16
(0,25)16 (1) 9
2 2
2 2
x

=
9 x 16
9000 64  81 =
16
1000 145 = 752,6 N  753 N
**) Arah vektor gaya resultan ( ) ditentukan oleh persamaan
tan  =
2
1
F
F =








16
9000 1
9
9000 0,5
=
9
8
 = 41,60 (dari kalkulator) terhadap sumbu x negatif atau
 = 1800 – 41,60 = 138,40 terhadap sumbu x positif
4 m
3 m
F1
F2
FR
q2
q1
Q

http://rachmat-abd-syukur.blogspot.com Halaman 4
Soal 5 (Medan listrik oleh dua muatan)
Dua muatan q = 12 μC dan q = 9 μC ditempatkan di B dan C, titik-titik sudut segitiga siku-siku seperti pada
(lihat gambar di bawah). Tentukan kuat medan listrik yang dirasakan di titik A!
Jawab :
Diperoleh : qB = 12 μC = 12 x 10-6 C
qC = 9 C = 9 x 10-6 C
rB = 3 x 10-2 m dan rc = 4 x 10-2 m
k = 9 x 109 Nm2/C2
Dengan persamaan masing-masing gaya listrik:
2
B
B
B r
E  k q , maka EB = 9 x 109
-2 2
6
(3 x 10 )
12 x 10 = 12 x 107 N/C
2
C
C
C r
E  k q , maka EC = 9 x 109
-2 2
6
(4 x 10 )
9 x 10
= 5 x 107 N/C
EA = 2
C
2
EB  E =    12 x 107 2  5 x 107 2 = 107 122  52
FR = 107 169 = 13 x 107 N/C
Soal 6 (Hubungan Kuat medan listrik dengan Gaya Coulomb)
Sebuah muatan uji -3 C diletakkan dalam suatu medan listrik. Gaya yang bekerja pada muatan uji tersebut
adalah 0,45 N membentuk sudut 30° terhadap sumbu X positif. Berapa besar kuat medan listrik dan arahnya
pada lokasi muatan uji?
Jawab :
Diperoleh : q = 3 μC = 3 x 10-6 C
F = 0,45 N
Sb. +X
Medan Listrik dapat dihitung dengan persamaan:
F  E.q atau
q
E  F
E = 3 x 10 6
0,45
 = 1,5 x 105 N/C dengan arah berlawanan arah dengan arah F yaitu:
 = 1800 + 300 = 2100 terhadap sumbu X positif
4 cm
3 cm
A B
C
EC
EB
EA
qB
qC
F
q
E
 = 300
 = 2100

http://rachmat-abd-syukur.blogspot.com Halaman 5
Soal 7 (Potensial, Energi Potensial dan Usaha listrik)
Pada titik A dan B dari titik sudut segitiga terdapat muatan QA =
8 μC dan QB = -6 μC seperti pada gambar di samping. Jika
terdapat muatan uji sebesar q = 2 μC maka tentukan :
a. Potensial dan energi potensial listrik muatan q di titik C
b. Potensial dan energi potensial listrik muatan q di titik D
c. Usaha untuk memindahkan muatan q dari C ke D
d. Usaha untuk memindahkan muatan q dari D ke C
Jawab :
Diperoleh : qA = 8 C = 8 x 10-6 C
QB = 6 C = 6 x 10-6 C
rCA = rCB = 4 cm = 4 x 10-2 m
rDA = rDB = 2 cm = 2 x 10-2 m
q = 2 x 10-6 C dan
k = 9 x 109 Nm2/C2
Potensial listrik (V) dapat dihitung dengan persamaan:
r
V  k Q atau V  E . r
Energi Potensial listrik (EP) dapat dihitung dengan persamaan:
.
P r
E  k Qq atau EP  F . r atau EP  q .V
Usaha listrik (W) dapat dihitung dengan persamaan:
W  EP atau - W EP2 EP1  atau W  q . V atau W12  q (V2 -V1)
a. Menentukan Potensial (V) dan energi potensial (EP) listrik muatan q di titik C
*) Potensial Listrik
CB
B
CA
A
C r
k Q
r
V  k Q 
VC = 9 x 109
-2
-6
4 x 10
8 x 10 + 9 x 109
-2
-6
4 x 10
(6 x 10 )
= -2
9
4 x 10
9 x 10 (8 x 10-6 - 6 x 10-6) = -2
9
4 x 10
9 x 10 (2 x 10-6)
VC = 4,5 x 105 volt
**) Energi Potensial Listrik
. EPC q VC 
-6 5
P 2 x 10 . 4,5 x 10 C
E  = 9 x 10-1 Joule = 0,9 Joule
b. Menentukan Potensial (V) dan energi potensial (EP) listrik muatan q di titik D
*) Potensial Listrik
DB
B
DA
A
D r
k Q
r
V  k Q 
4 cm
2 cm
A B
D
4 cm
2 cm
C
8 μC -6 μC

http://rachmat-abd-syukur.blogspot.com Halaman 6
VD = 9 x 109
-2
-6
2 x 10
8 x 10 + 9 x 109
-2
-6
2 x 10
(6 x 10 )
= -2
9
2 x 10
9 x 10 (8 x 10-6 - 6 x 10-6) = -2
9
2 x 10
9 x 10 (2 x 10-6)
VD = 9,0 x 105 volt
**) Energi Potensial Listrik
. EPD q VD 
-6 5
P 2 x 10 . 9,0 x 10 D
E  = 18 x 10-1 Joule = 1,8 Joule
c. Menentukan besar usaha memindahkan muatan q dari C ke D
- WCD EPD EPC 
WCD = 1,8 – 0,9 = +0,9 Joule , tanda positif artinya ada energi yang diserap / masuk ke muatan uji
d. Menentukan besar usaha memindahkan muatan q dari D ke C
- WDC EPC EPD 
WCD = 0,9 – 1,8 = -0,9 Joule , tanda negatif artinya ada energi yang hilang / keluar dari muatan uji
Soal 8 (Keping sejajar)
Dua keping sejajar masing-masing dihubungkan pada sumber tegangan 200 volt. Jarak antar keping 20 cm
dan luas keping 15 cm2. Sebuah proton e = 1,6.10-19 C dan mp = 1,6.10-27 kg dilepaskan dari keping yang
bermuatan positif, tentukan :
a. kuat medan listrik diantara kedua keping d = 20 cm
b. beda potensial yang berjarak 5 cm dari keping positif
c. gaya yang dirasakan proton
d. perubahan energi potensial proton
e. kecepatan proton saat menumbuk keping
Jawab :
Diperoleh : V = 200 volt
d = 20 cm = 0,2 m
A = 15 cm2 = 1,5 x 10-3 m2 V = 200 V
e+ = 1,6 x 10-19 C
mp = 1,6 x 10-27 Kg
Tips:
Untuk konduktor keping sejajar, kuat medan listrik, E, dalam ruang antara kedua keping selalu berarah dari
keping bermuatan positif (+) menuju keping bermuatan negatif (-). Besar E dalam ruang antara kedua keping
adalah homogen (serbasama). Sedangkan besar beda potensial, V. antara tiap-tiap titik yang segaris lurus
(dengan garis khayal) yang membentang dalam ruang antar keping terhadap keping negatif adalah berbeda.
a. Menentukan kuat medan listrik diantara kedua keping dengan persamaan:
V  E . r atau
r
E V


E =
0,2
200 = 1000 N/C, yang arahnya dari keping positif ke negatif dan besarnya serbasama.

http://rachmat-abd-syukur.blogspot.com Halaman 7
b. Menentukan beda potensial yang berjarak 5 cm dari keping positif
V  E . r , dengan harga r dihitung terhadap keping negatif.
r = 20 cm – 5 cm = 15 cm = 0,15 m
V = 1000 . 0,15 = 150 Volt
c. Menentukan gaya yang dirasakan proton
F  E.q atau F  E.e
F = 1000 N/C . 1,6 x 10-19 C = 1,6 x 10-13 N
d. Menentukan perubahan energi potensial proton
EP  q .V atau EP  e .V
EP = 1,6 x 10-19 C . 150 volt = 2,4 x 10-7 Joule
e. Menentukan kecepatan proton saat menumbuk keping
Awalnya proton (e+) di keping positif (v = 0), kemudian bergerak lurus menuju keping negatif karena
pengaruh gaya listrik (tarik –menarik), yang pada akhirnya menumbuk keping negatif. Menurut hukum
kekekalan energi mekanik dalam medan listrik, berlaku:
Energi mekanik di keping positif (EM1) = energi mekanik di keping negatif (EM2), atau
EM(1) = EM(2)
Ep1 + Ek1 = Ep2 + Ek2
qV1 + ½ mp.v1
2 = qV2 + ½ mp.v2
2 , dengan v1 = 0
½mp.v2
2 = qV1 – qV2 atau ½ mp.v2
2 = q.V
v2 =
mp
2.q.V
=
(1,6 x 10 )
(2)(1,6 x 10 )(200)
-27
-19
= 2 x 107 m/s

gelombang

Soal 1 (Gelombang Stasioner Pada Kawat)
The string at the left is 6.0 meters long and is vibrating as the third harmonic. The
string vibrates up and down with 50 complete vibrational cycles in 10 seconds.
Determine the frequency, period, wavelength and speed for this wave.
Jawab :
Diperoleh panjang kawat, L = 6 m
50 putaran dalam waktu 10 sekon
Frekuensi, f =
10
50put = 5 Hz
Periode, T =
f
1 =
5
1 = 0,2 sekon
Panjang, L = 
2
3
6 m = 
2
3 , maka panjang gelombang, = 4 m
dengan menggunakan persamaan cepat rambat gelombang v = . f
v = 4m . 5 Hz = 20 m/s
Cepat rambat gelombang 20 m/s
Soal 2 (Gelombang Stasioner Pada Tali Ujung Bebas)
Seutas tali panjang 120 cm direntangankan mendatar. Gelombang merambat sepanjang tali dan
dipantulkan oleh ujung bebas hingga terbentuk gelombang stasioner. Simpangan di titik P yang
berjarak x dari titik pantul mempunyai persamaan: yp = 0,04 cos (5x) sin (20t), dengan y dan x
dalam meter dan t dalam sekon.Hitunglah:
(a) cepat rambat gelombang
(b) jarak perut ke-4 dari asal getaran
Jawab :
Persamaan simpangan gelombang stasioner pada pemantulan ujug bebas adalah:
yp = 2A cos (kx) sin (t);
dengan bilangan gelombang, k =

2 dan kecepatan sudut,  = 2f
(a) dari persamaan yp = 0,04 cos (5x) sin (20t), diperoleh :
k =

2 = 5,  = 0,4 m
http://rachmat-abd-syukur.blogspot.com _ SOAL-SOAL DAN PEMBAHASAN – Gelombang Bunyi 2
 = 2f = 20, f = 10 Hz
cepat rambat gelombang v = . f = 0,4 . 10 = 4 m/s
(b) jarak perut ke-4 dari asal getaran
Perut ke-4 (n = 3) dari titik pantul, Xp4 maka
Xp4 = (2n + 1)
4
1  =
4
7 
Xp4 =
4
7 . =
4
7 . 0,4 m = 0,7 m = 70 cm
Dari titi asal, d = 120 cm – 70 cm = 50 cm.
Soal 3 (Gelombang Bunyi Pada Dawai)
Sepotong dawai yang panjangnya 80 cm dan massanya 4 gram dijepit kedua ujungnya dan terentang
dengan tegangan 800 N. Maka frekwensi nada atas pertama adalah?
Jawab :
Diperoleh: panjang dawai L = 0,8 m; massa dawai mt = 0,004 kg dan tegangan F = 800 N
Cepat rambat gelombang pada dawai v =
mt
F. L =
0,004
800. 0,8 = 400 m/s
Untuk nada atas pertama (n = 1), L = (2n)
2
1 1
L = 1 = 0,8 m, maka frekuensi nada atas pertama, f1 :
f1 =
1 
v =
0,8m
400m/s = 500 Hz
Soal 4 (Gelombang Bunyi Pada Pipa Organa)
Sebuah pipa panjangnya 68 cm dan anggap cepat rambat bunyi di udara 340 m/s. Tentukan tiga
frekuensi harmonik pertama jika:
(a) pipa terbuka pada kedua ujungnya
(b) pipa tertutup satu ujungnya dan terbuka pada ujung lainnya
Jawab :
Diperoleh panjang pipa L = 68 cm = 68 x 10-2 m.
(a) Frekuensi nada dasar / nada harmonik pertama (n = 0) pipa yang terbuka kedua ujungnya (pipa
organa terbuka) bisa diperoleh dengan persamaan:
fo =
L
n v
2
( 1) =
2.68 10 2
340
x 
= 250 Hz
perut ke-4
asal
getaran
titik
pantul
L = 120 cm
Xp4
http://rachmat-abd-syukur.blogspot.com _ SOAL-SOAL DAN PEMBAHASAN – Gelombang Bunyi 3
Untuk dua harmonik berikutnya adalah
Nada atas kesatu / nada harmonik kedua (n = 1), F1 = 2f0 = 2 (250) = 500 Hz
Nada atas kedua / nada harmonik ketiga (n = 2), F2 = 3f0 = 3 (250) = 750 Hz
(b) Frekuensi nada dasar / nada harmonik pertama (n = 0) pipa yang tertutup satu ujungnya dan
terbuka pada ujung lainnya (pipa organa tertutup) bisa diperoleh dengan persamaan:
fo =
L
n v
4
(2 1) =
4.68 10 2
340
x 
= 125 Hz
Untuk dua harmonik berikutnya adalah
Nada atas kesatu / nada harmonik kedua (n = 1), F1 = 3f0 = 3 (125) = 375 Hz
Nada atas kedua / nada harmonik ketiga (n = 2), F2 = 5f0 = 5 (125) = 625 Hz
Soal 5 (Efek Doppler)
Dua buah mobil saling mendekat dengan kecepatan 26 m/s dan 20 m/s. Pengemudi mobil pertama
membunyikan klakson dengan frekwensi 2500 Hz, tentukan frekwensi yang terdengar oleh mobil
kedua. Jika kecepatan bunyi diudara 330 m/s.
Jawab :
Langkah pertama adalah tentukan terlebih dahulu mana sumber bunyi dan mana pengamat. Pada
soal ini, mobil pertama sebagai sumber bunyi dan mobil kedua sebagai pengamat, dikarenakan mobil
pertama membunyikan klakson.
Diperoleh vs = 26 m/s, vp = 20 m/s, fs = 2432 Hz dan v = 330 m/s.
Untuk kasus ini, kedua mobil saling mendekat, arah positif dari pengamat ke sumber dan arah negatif
dar sumber ke pengamat. Maka frekuensi yang terdengar oleh mobil kedua adalah:
fp = s
s
p f
v v
v v


fp = 2432
330 26
330 20

 = 2800 Hz
Soal 6 (Intensitas Bunyi dan Taraf Intensitas Bunyi)
Sebuah sumber bunyi mengirim bunyi dengan daya keluaran 1,6 watt. Anggap muka gelombang
bunyi berbentuk bola, tentukan:
(a) intensitas bunyi pada jarak 2 m dari sumber
(b) taraf intensitas bunyi pada jarak 2 m dari sumber
Jawab :
Diperoleh daya keluaran, P = 1,6 watt
(a) R = 4 m, intensitas bunyi I adalah:
I =
A
P = 4 R2
P

I = 4 22
1,6


= 0,1 watt/m2
http://rachmat-abd-syukur.blogspot.com _ SOAL-SOAL DAN PEMBAHASAN – Gelombang Bunyi 4
(b) Taraf Intensitas, TI pada jarak R = 2 m adalah:
TI = 10 log
I0
I ; I0 = intensitas ambang = 10-12 watt/m2
TI = 10 log 10 12
0,1
 = 10 log 1011 = 110 dB
Jadi tingkat kebisingan / taraf intensitas dari sumber bunyi sebesar 110 dB (sangat keras)
Soal 7 (Taraf Intensitas Bunyi dengan Jumlah Sumber Bunyi Identik)
Tinjau sumber bunyi mempunyai taraf intensitas 40 dB, jika ada 100 sumber bunyi yang identik,
dibunyikan secara serentak, tentukan taraf intensitas yang dihasilkan. Dan berapa intensitas total
sumber bunyi tersebut.
Jawab :
Taraf intensitas untuk 1 sumber bunyi = 40 dB
TI1 = 10 log
I0
I ; I0 = intensitas ambang
40 = 10 log
I0
I ; didapat log
I0
I = 4
Untuk 100 sumber bunyi, TI100 = 10 log
0
100
I
I
TI100 = 10 log
0
100
I
I = 10 (log 100 + log
I0
I ) : (dasar, log AB = log A + log B)
TI100 = 10 (2 + 4) = 60 dB atau
TIn = TI1 + 10 log n
TI100 = 40 + 10 log 100 = 40 + 20 = 60 dB
Soal 8 (Taraf Intensitas Bunyi dengan Jarak Sumber Bunyi)
Taraf intensitas bunyi suatu pesawat jet pada jarak 30 m adalah 140 dB. Berapa taraf intensitas bunyi
pada jarak 300 m?
Jawab :
Diperoleh pada jarak R1 = 30 m, TI1 = 140 dB
dan saat R2 = 300 m, TI2 = ? dB, dengan persamaan:
TI1 = 10 log
0
2
4 1
I
R
P

dan TI2 = 10 log
0
2
4 2
I
R
P

; I0 = intensitas ambang
TI1 – TI2 = 10 (log
0
2
4 1
I
R
P

-
0
2
4 2
I
R
P

) ; (dasar, log
B
A = log A - log B)
TI1 – TI2 = 10 log 2
1
2
2
R
R = 10 log
2
1
2
 

 

R
R atau TI2 – TI1 = 10 log
2
2
1
 

 

R
R
http://rachmat-abd-syukur.blogspot.com _ SOAL-SOAL DAN PEMBAHASAN – Gelombang Bunyi

kulit pisang menyimpan tegangan listrik

Universitas Negeri Semarang | Semarang State University | http://www.unnes.ac.id
KULIT PISANG DAN JERUK MENYIMPAN TEGANGAN LISTRIK
Rabu, 18 April 2007 12:23:40
Semarang, unnes.ac.id. Siapa nyangka kalau limbah kulit pisang dan kulit jeruk dengan
sentuhan tangan-tangan terampil bisa dimanfaatkan menggantikan batu batterai. Dia
adalah Wasis Sucipto, S.Pd Guru SMAN 1 Wanadadi Banjarnegara, memaparkan
penelitiannya dalam rangka lomba “Inovasi Pembelajaran” bagi Guru SMP dan SMA
se-Jateng & DIY dalam rangka Dies Natalis Unnes ke 42 di Fakultas MIPA kampus
Sekaran Gunungpati (10/4).
Sucipto adalah salah satu dari 12 finalis kelompok Bidang MIPA yang dinyatakan lolos
oleh tim juri dari babak penyisihan. Beliau mengangkat judul “Pemanfaatan Limbah Kulit
Pisang dan Jeruk untuk Pembelajaran Materi Sel Elektrokimia Berorientasi Lingkungan
Siswa”. Di babak final Sucipto lebih mematangkan lagi untuk memaparkan penelitiannya,
akhirnya Tim juri menyatakan dia sebagai juara I dengan jumlah nilai 495 mengungguli
Saptono Nugrohadi sebagai juara II dengan jumlah nilai 476.
Mulanya dia tertarik buah-buahan tersebut karena banyak terdapat di sekitar lingkungan
sekolahan mereka mengajar. Kemudian bagaimana di dalam proses pembelajarannya?
Bahwa kulit buah pisang dan jeruk ini merupakan limbah di lingkungan sekolahan tempat
mengajar siswanya. Pertama kulit pisang dan jeruk di buat jus, apabila tidak ada alat jus
atau blender maka cukup dihancurkan atau di aduk hingga halus kemudian dicampur
dengan air secukupnya. Setelah itu di buat sel elektrokimia dengan mengambil gelas
kimia lalu larutan jus tadi ditaruh didalam gelas tersebut. Kemudian dibuat
elektroda-elektroda yang terbuat dari Cu dan Zn. Tembaga dan seng disambung dengan
kabel kemudian dibantu dengan tutup dari gabus dibuat variasi biar kelihatan menarik.
Satu sel adalah satu wadah atau satu gelas kimia yang berisi 2 elektroda dan 1 tutup.
Kita ukur V dan I nya, V= Voltase, I= Amper setelah itu di aplikasikan atau dihubungkan
kabel tersebut dengan benda percobaan. Aplikasi yang paling sederhana dan mudah
diamati adalah kalkulator dan jam digital, begitu disambungkan ternyata kalkulator dan
jam tersebut bisa hidup normal seperti dihubungkan pakai batu batterai.
Dari hasil percobaan tersebut siswa mendapatkan pembelajaran yang bermakna dari
lingkungan sekitar sekolah yaitu limbah kulit pisang dan jeruk yang sebetulnya sudah
tidak punya manfaat lagi, tapi dalam pembelajaran bisa dibuktikan sebagai sumber arus
listrik searah. Dengan pengalaman tersebut tentunya membuka wawasan siswa agar
siswa mengembangkan lebih jauh penelitian-penelitian lain sebagai mana diisaratkan
yaitu adanya pengembangan-pengembangan dan inovasi pembelajaran. `
Menurut ketua panitia Walid. S.Pd, M.Si jumlah keseluruhan ada 59 peserta dibagi dua
kelompak bidang IPA 32 peserta dan Non IPA 27. Di final masing-masing kelompok di
Halaman 1/2
Universitas Negeri Semarang | Semarang State University | http://www.unnes.ac.id
ambil 12 peserta. Dengan 6 Juri yaitu : Walid, S.Pd, M.Si, Dr. Wiyanto, Ir. Kuntoro, Drs.
Sunarko, M.Si, Tommy Yuniawan, S.Pd. M.Hum, dan Uvi Saraswati M.Hum. Bidang
MIPA keluar sebagai juara I, II, dan III berturut-turut : 1) Wasis Sucipto, S.Pd dari SMAN
1 Wanadadi Banjarnegara jumlah nilai 495, 2) Saptono Nugrohadi dari SMPN 3 Salatiga
jumlah nilai 476, 3) Tri Boedy Hermanto,S.Pd. dari SMPN 3 Songgom jumlah nilai 461.
Bidang Non MIPA juara I, II, dan III : 1) Yulia Susilowati dari SMAN 2 Ungaran jumlah
nilai 259, 2) Eko Purnomo, S.Pd. dari SMP 1 Kudus jumlai nilai 242, 3) Dra. Endang Sisi
Ekoati dari SMP 1 Kudus jumlah nilai 236.Masing-masing juara mengapat piala tetap dari
Rektor dan uang pembinaan. Sh.
dikirim oleh: sihono (humas), dibaca: 829
Komentar:
Rabu, 08 April 2009 22:43:38
windu berkomentar:
blm liat gambarnya gx....
Halaman 2/2

jurnal jeruk

KERAGAMAN PLASMA NUTFAH JERUK BESAR
(Citrus maxima Merr.) BERDASARKAN
KARAKTER MORFOLOGI
The Germ Plasm Variability of Pummelos based on
Morphological Characteristics
Edi Purwanto, Endang Yuniastuti dan Djati Walujo1
ABSTRACT
objective of this study is to determine the morphological
characteristics of some Pummelos varieties as representative of
Indonesian varieties. The morphological characteristics obtained
will be used to determine the relative association of the varieties observed. Beside
that, those characteristics will expected to give genetic information of pummelos,
therefore it is useful for plant breeding purposes. Sampling technique was done
with random sampling. The characteristics observed were vegetative organs (stem
and leaf) and generative organs (flower, fruit and seed). The data obtained was
analyzed with euclidean distance in systat 3.1 program. The result of this study
were: (1) There are specifically morphological characteristics of each variety, and
(2) The near relative association was obtained in Pummelos varieties observed,
which shown in small distance (not more than 10,000) of euclidean analysis.
Keywords: Citrus maxima Merr; Morphological characteristics.
1 Staf Pengajar Fakultas Pertanian UNS
PENDAHULUAN
Jeruk besar merupakan salah
satu jenis buah-buahan yang sudah
dikenal sejak lama di Indonesia.
Beberapa ahli menduga bahwa
tanaman jeruk besar merupakan salah
satu jenis tanaman asli Indonesia.
Populasi tanaman jeruk besar di
Indonesia tersebar secara luas di
seluruh pelosok nusantara, khususnya
di daerah Jawa Timur dan Bali.
Kebutuhan akan buah jeruk besar
meningkat dari tahun ke tahun
bersamaan meningkatnya permintaan
pasar baik dalam maupun luar negeri.
Meningkatnya pendapatan perkapita
dan kesadaran orang akan kebutuhan
sebagai sumber gizi menyebabkan
meningkatnya permintaan pasar akan
kebutuhan buah-buahan.
Penguasaan teknik-teknik
pemuliaan tanaman jeruk besar secara
tepat beserta dengan pengetahuan
tentang sifat genetik dan ketersediaan
bank plasma nutfah yang terjamin
keberadaanya akan sangat berguna
dalam menetukan keberhasilan proses
pemuliaan tanaman jeruk besar di
Indonesia.
The
Di Indonesia varietas jeruk
besar ada beberapa macam diantaranya
Adas Duku, Bali Merah, Bali
Putih, Nambangan, Pamelo,
Srinyonya, dan beberapa jenis lokal
lainnya. Hal ini menunjukkan adanya
keaneka-ragaman dalam varietas
jeruk besar yang ada di Indonesia.
Masing-masing varietas tersebut
memiliki sifat tertentu yang
karakteristik yang dapat digunakan
untuk antara varietas yang satu
dengan lainnya. Contohnya ada
varietas jeruk besar yang memiliki
sifat ketahanan terhadap serangan
hama penyakit. Ketahanan ini diduga
berkaitan dengan karakter morfologi
yang menguntungkan dari tanaman
jeruk besar, misalnya kulit buah yang
tebal, batang tanaman yang tegar,
tangkai buah yang kokoh. Selain itu
sifat ketahanan ini diduga juga
berkaitan dengan sifat genetis dari
varietas jeruk besar. Selain itu ada
beberapa sifat lainnya yaitu : rasa
buah, warna buah ukuran buah, dan
lain-lain.
Selama ini inventarisasi dan
penanaman varietas jeruk bes ar telah
dilakukan oleh beberapa Instansi
Pemerintah maupun Swasta tetapi
belum pernah dilakukan determinasi,
karakterisasi maupun pengenalan
sifat-sifat unggulnya secara sistematis.
Karakterisasi dan identifikasi
perlu dilakukan mengingat Indonesia
merupakan salah satu sumber plasma
nutfah tanaman jeruk besar yang
potensiil.
Untuk mengetahui hubungan
kekerabatan antar varietas yang ada
perlu dilakukan identifikasi.
Identifikasi ini akan mampu menelaah
mengenai kenampakan dan struktur
tumbuhan, termasuk bagaimana
bentuk suatu tumbuhan, susunan
eksternal dan internalnya. Identifikasi
berdasarkan karakter morfologi,
mengamati bentuk dan perkembangan
tumbuhan, penampilan eksternal
tumbuhan dan juga berbagai bentuk
modifikasinya. (Tjitrosomo, 1984).
Berdasarkan perkembangannya,
ada 3 sistem identifikasi yaitu : sistem
artificial, sistem alam dan sistem
filogenetik (Lawrence, 1964 cit
Ashari, 1991). Dalam melakukan
identifikasi suatu jenis tanaman sering
menggunakan karakter morfologi
karena cara ini merupakan cara yang
termudah dalam mengenal tanaman.
Identifikasi berdasarkan karakter
morfologi digunakan untuk
menunjukkan kesamaan dan
perbedaan tanaman berdasarkan
karakter morfologinya. Secara umum
pada tanaman tingkat tinggi bagianbagian
yang biasa diamati meliputi
bagian vegetatif seperti akar, batang
dan daun. Sedangkan bagian
generatifnya adalah bunga, buah dan
biji. Selain itu juga alat-alat tumbuhan
seperti bentuk modifikasinya.
(Tjitrosoepomo, 1989; Shukla dan
Misra, 1979).
Lebih lanjut Tjitrosoepomo
(1990) mengungkapkan cara
menyusun diskripsi lengkap suatu
tanaman yaitu dengan mengamati
perawakan tumbuhan (habitus),
perihal perakaran, perihal batang,
perihal daun, perihal bunga, perihal
buah, perihal biji, serta alat-alat
modifikasi (gemma, bulbus, tuber,
cirrus/cirrhus, spina, ascidum, organa
accessoris, trikhoma, dll).
BAHAN DAN METODE
Penelitian dilakukan di daerah
Magetan mulai bulan April sampai
Oktober 1998. Pengambilan sampel
tanaman di lapangan dilakukan secara
acak pada masing-masing varietas
jeruk besar yang ada yaitu Adas
Duku, Bali Merah, Bali Putih,
Nambangan, Pamelo Dan Srinyonya.
Masing-masing varietas diambil lima
sampel tanaman.
Karakter morfologi yang
diamati adalah bagian-bagian
vegetatif dan generatif tanaman.
Karakter morfologi bagian vegetatif
meliputi :
1. Batang dan percabangan
Keadaan batang, diameter batang,
warna kulit batang bagian luar,
warna kulit batang bagian dalam
keadaan percabangan, tebal kulit
batang, ada tidaknya lapisan lilin
pada batang, tebal lapisan lilin
pada batang, bentuk tajuk pohon.
Sudut percabangan, tipe
percabangan, letak cabang, bentuk
cabang, warna kulit cabang, ada
tidaknya bulu pada percabangan
dan distribusi cabang.
2. Daun
Bentuk daun, bentuk lekukan
pangkal daun, bentuk lekukan
ujung daun, bentuk pangkal sayap
helaian daun, bentuk tepi daun,
bentuk tulang daun, tepi tangkai
daun, posisi daun dewasa pada
batang, pangkal tangkai daun, tipe
kedudukan daun, panjang daun,
lebar daun, tebal daun, warna
permukaan atas daun, warna
permukaan bawah daun, warna
daun muda, ada tidaknya bulu
pada daun, tekstur permukaan
daun, ada tidaknya lapisan lilin
daun, bentuk pertumbuhan daun
muda, urat tulang daun, aroma
daun muda dan duduk daun.
3. Bunga
Letak bunga, tipe bunga, jumlah
bunga tiap malai, warna mahkota
bunga, bentuk daun mahkota
bunga, kedudukan benangsari,
terhadap mahkota bunga, bentuk
stigma, tipe style, kedudukan
bakal buah, panjang kuncup
bunga, lebar bunga dalam
keadaan mekar, tipe mahkota
bunga, tipe tangkai sari, tipe
kedudukan benangsari, jumlah
benangsari, jumlah tajuk kelopak
bunga, jumlah tajuk mahkota
bunga, warna putik, warna kepala
sari, panjang benangsari, aroma
bunga, warna sepal dan bentuk
kuncup bunga.
4. Buah
Tipe daging buah, bentuk buah,
dasar buah, warna kulit buah
masak, warna kulit buah muda,
tekstur permukaan buah muda,
tekstur permukaan buah masak,
ukuran dan keadaan juring, rasa
buah, kondisi juring, jumlah
juring tiap buah, diameter buah,
warna daging, buah, bentuk ujung
buah, kandungan air, jumlah buah
tiap cabang, ciri hati buah, ada
tidaknya kelenjar minyak luar,
warna kulit buah bagian dalam,
daya simpan buah, tebal kulit
juring, tebal kulit buah, tebal
daging juring, lebar juring,
panjang juring, panjang bulir buah
dan bentuk bulir buah.
5. Biji
Jumlah biji, warna biji, lebar biji,
bentuk biji, tekstur biji, ketebalan
biji, panjang biji, lebar biji, warna
kulit ari biji, bentuk biji tanpa
kulit biji, besarnya kotiledon,
jumlah biji perjuring, tekstur biji
tanpa kulit dan bentuk ujung biji.
Data yang diperoleh dianalisis
menggunakan rataan kelompok
dengan jarak ketidakmiripan
(euclidean) pada program systat
3.1
HASIL DAN PEMBAHASAN
a. Semua Karakter
Dari hasil pengamatan
terlihat adanya variasi diantara
karakter morfologi yang ada.
Setelah dianalisis menggunakan
jarak ketidakmiripan dari semua
karakter morfologi yang diamati
terlihat adanya 3 pengelompokan
DISTANCE
0.000 5.000
Nambangan
Adas duku
Bali merah
Bali putih
Gulung
Srinyonya
Gambar 1. Dendogram berdasarkan karakter morfologi batang, cabang, daun,
biji dan buah.
pada jarak “euclid” 2750
(gambar 1)
Kultivar Bali Merah dan
Srinyonya pada dendogram 1.
mengelompok menjadi satu
disebabkan oleh karakter cabang
serta karakter buah. Kultivar Bali
Merah dan Bali Putih mengelompok
menjadi satu kemungkinan
disebabkan oleh karakter batang
dan karakter cabang. Sedangkan
kultivar Adas Duku dan
Nambangan mengelompok jadi
satu disebabkan oleh karakter
cabang dan karakter buah.
Pada semua karakter
morfologi jarak “euclid” antara
kultivar yang satu dengan yang
lain tidak begitu besar. Hal ini
menunjukkan bahwa untuk
kultivar jeruk besar yang ada
saling memiliki hubungan
kekerabatan yang dekat, walaupun
masing-masing kultivar memiliki
kekhasan tersendiri.
b. Karakter batang
Untuk karakter batang,
setelah dianalisis menggunakan
jarak ketidakmiripan menunjukkan
adanya 2 kelompok kultivar
yaitu kelompok Bali Merah, dan
Pamelo, Bali Putih. Kelompok
satunya adalah Adas Duku,
Srinyonya dan Nambangan.
Kedua kelompok memisah
pada jarak “euclid” 4.750 (gambar
2.). sedangkan masing-masing
kelompok menyatu pada jarak
“euclid” 2.300.
c. Karakter cabang
Dari data, setelah dianalisis
menggunakan jarak ketidakmiripan
menunjukkan tiga kelompok
yaitu Bali Merah dan Srinyonya,
Bali Putih dan Pamelo, Adas duku
dan Nambangan (Gambar 3.). dari
dendogram berdasarkan karakter
cabang menunjukkan lebih terlihat
adanya variasi diantara kultivar
jeruk besar yang ada.
DISTANCE
0.000 5.000
Gulung
Bali merah
Bali putih
Adas duku
Srinyonya
Nambangan
Gambar 2. Dendogram berdasarkan karakter batang
DISTANCE
0.000 10.000
Gulung
Srinyonya
Bali putih
Bali merah
Adas duku
Nambangan
Gambar 3. Dendogram berdasarkan karakter cabang
d. Karakter daun
Berdasarkan karakter daun,
terlihat adanya variasi antara
kultivar yang satu dengan yang
lain, walupun jarak “euclid”
(gambar 4.) hanya kecil (+ 1.000).
hal ini menunjukkan bahwa antara
kultivar yang satu dengan yang
lain memiliki hubungan
kekerabatan yang dekat, tetapi
antara masing-masing kultivar
memiliki kekhasan karakter daun
tersendiri.
e. Karakter biji
Dari hasil analisis data pada
karakter biji, terlihat adanya
variasi antar kultivar pada jarak
“euclid” +1.000. masing-masing
kultivar menyatu pada jarak
“euclid” 2.000. Hal ini menunjukkan
bahwa masing-masing
kultivar memiliki hubungan
kekerabatan yang cukup dekat
karena jarak “euclid”nya kecil.
(Gambar 5.)
DISTANCE
0.000 1.000
Adas duku
Gulung
Bali putih
Nambangan
Srinyonya
Bali merah
Gambar 4. Dendogram berdasarkan karakter daun
DISTANCE
0.000 2.000
Bali merah
Srinyonya
Nambangan
Gulung
Adas duku
Bali putih
Gambar 5. Dendogram berdasarkan karakter biji
DISTANCE
0.000 2.000
Bali putih
Srinyonya
Gulung
Bali merah
Adas duku
Nambangan
Gambar 6. Dendogram berdasarkan karakter buah
f. Karakter buah
Seperti pada karakter daun
dan biji, terlihat bahwa karakter
buah masing-masing kultivar
bervariasi dalam jarak “euclid
yang kecil yaitu 2.000 (Gambar
6.) di lapangan kebiasaan orang
membedakan masing-masing
kultivar jeruk besar sering
menggunakan perbedaan dari
buah. Hal ini bisa dimengerti
karena karakter buah masingmasing
kultivar terlihat berbeda.
KESIMPULAN
Dari hasil penelitian ini dapat diambil
beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Berdasarkan karakter morfologi
menunjukkan adanya kekhasan
masing-masing varietas jeruk
besar yang diamati.
2. Terlihat adanya hubungan
kekerabatan yang dekat dari
varietas jeruk besar yang diamati
dengan (maksimum 10.000)
PUSTAKA
Ashari. 1991. Studi tentang Karakter
Morfologi Buah dan Batang
Salak. Laporan Penelitian
Fakultas Pertanian Unibraw
Malang. P : 1-10.
Dunn, G. and B.S. Everitt. 1986. An
Introduction to
Mathematical Taxonomy.
Candbrige Univ. Press.
Candrige.
Hardiyanto dan A. Triwiratno, 1995.
Identifikasi Beberapa
Kultivar Jeruk Keprok
dengan Metode Elektrofosis.
Pros. Simposium Nasional
Hortikultura di Malang.
Setiawan, A. I. 1995. Usaha
Pembudidayaan Jeruk Besar.
Penebar Swadaya. Jakarta
Shukla Priti and Shital P. Misra.
1979. An Introduction to
Angiospermae. Vikas
Publishing House. New
Delhi. India. P 80.
Tjitrosomo, H. dan S. Sutarmi. 1984.
Botani Umum I. Angkasa
Bandung. 255 p.
Tjitrosoepomo, G. 1988. Taksonomi
Tumbuhan (spermatophyta).
UGM Presss. Yogyakarta.
____________. 1989. Morfologi
Tumbuhan I. UGM Press.
Yogyakarta. 293 P.
____________. 1990. Morfologi
Tumbuhan. UGM Press. Yogyakarta.
263 p.

materi uts kwn

Latar Belakang,Maksud dan Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan
Pada hakekatnya pendidikan adalah upaya sadar dari suatu masyarakat dan pemerintah suatu negara untuk menjamin kelangsungan hidup dan kehidupan generasi penerusnya.Selaku warga masyarakat,warga bangsa dan negara,secara berguna dan bermakna serta mampu mengantisipasi hari depan mereka yang selalu berunah dan selalu terkait dengan konteks dinamika budaya,bangsa,negara dan hubungan international,maka pendidikan tinggi tidak dapat mengabaikan realita kehidupan yang mengglobal yang digambarka sebagai perubahan kehidupan yang penuh dengan paradoksal dan ketidak keterdugaan.
Dalam kehidupan kampus di seluruh perguruan tinggi indonesia,harus dikembangkan menjadi lingkungan ilmiah yang dinamik,berwawasan budaya bangsa,bermoral keagamaan dan berkepribadian indonesia.Untuk pembekalan kepada para mahasiswa di indonesia berkenaan dengan pemupukan nilai-nilai,sikap dan kepribadian,diandalkan kepada pendidikan pancasila,Bela Negara,Ilmu Sosial Dasar,Ilmu Budaya Dasar dan Ilmu Alamiah Dasar sebagai latar aplikasi nilai dalma kehidupan,yang disebut Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MKPK).
Latar Belakang Pendidikan Kewarganegaraan
1. Perjalanan panjang sejarah Bangsa Indonesia sejak era sebelum dan selama penjajahan ,dilanjutkan era merebut dan mempertahankan kemerdekaan sampai dengan mengisi kemerdekaan,menimbulkan kondisi dan tuntutan yang berbeda-beda sesuai dengan zamannya. Kondisi dan tuntutan yang berbeda-beda diharap bangsa Indonesia berdasarkan kesamaan nilai-nulai kejuangan bangsa yang dilandasi jiwa,tekad dan semangat kebangsaan. Semangat perjuangan bangsa yang tidak mengenal menyerah harus dimiliki oleh setiap warga negara Republik Indonesia.
2. Semangat perjuangan bangsa mengalami pasang surut sesuai dinamika perjalanan kehidupan yang disebabkan antara lain pengaruh globalisasi yang ditandai dengan pesatnya perkembangan IPTEK, khususnya dibidang informasi, Komunikasi dan Transportasi, sehingga dunia menjadi transparan yang seolah-olah menjadi kampung sedunia tanpa mengenal batas negara. Kondisi yang demikian menciptakan struktur kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara Indonesia serta mempengaruhi pola pikir, sikap dan tindakan masyarakat Indonesia.
3. Semangat perjuangan bangsa indonesia dalam mengisi kemerdekaan dan menghadapi globalisasi. Warga negara Indonesia perlu memiliki wawasan dan kesadaran bernegara,sikap dan perilaku, cinta tanah air serta mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa dalam rangka bela negara demi utuh dan tegaknya NKRI.
Maksud dan Tujuan
a. Maksud
Untuk memberikan pengertian kepada mahasiswa tentang pengetahuan dan kemampuan dasar berkenaan dengan hubungan antara warga negara dengan negara serta PPBN sebagai bekal, agar menjadi warga negara yang dapat diandalkan oleh bangsa dan negara.
b. Tujuan
Agar para mahasiswa memahami dan mampu melaksanakan hak dan kewajibannya secara santun, jujur dan demokratis serta ikhlas.
Memupuk sikap dan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai kejuangan, patriotisme, cinta tanah air dan rela berkorban bagi bangsa dan negara.
Menguasai pengetahuan dan memahami aneka ragam masalah dasar kehidupan masyarakat, bangsa dan negara yang akan diatasi dengan pemikiran berdasarkan Pancasila, Wawasan Nusantara dan Ketahanan Nasional secara kritis dan betanggung jawab.
Azas kewarganegaraan
Kewarganegaraan adalah segala hal yang berhubungan dengan warga negara. Adapun asas-asas kewarganegaraan universal meliputi ius sanguinis, ius soli, dan campuran. Pengertian asas-asas tersebut adalah sebagai berikut :
Ius sanguinis (law of the blood) adalah asas yang menentukan kewarganegaraan seseorang berdasarkan keturunan, bukan berdasarkan negara tempat kelahiran.
Ius soli (law of the soil) adalah asas yang menentukan kewarganegaraan seseorang berdasarkan negara tempat kelahiran.
Kewarganegaraan tunggal adalah asas yang menentukan satu kewarganegaraan bagi setiap orang.
Kewarganegaraan ganda terbatas adalah asas yang menentukan kewarganegaraan ganda bagi anak-anak sesuai dengan ketentuan yang diatur di dalam undang-undang.
Pengertian bangsa Indonesia:
Bangsa adalah sekumpulan manusia yang bersatu pada satu wilayah dan memunyai keterikatan dengan wilayah tersebut. Dengan batas teritori tertentu dan terletak dalam geografis tertentu.Keinginan membentuk nation bersama muncul karena adanya persamaan nasib dan sejarah sehingga menimbulkan persatuan dalam suatu komunitas masyarakat membentuk kesadaran berbangsa. Kesamaan itu meliputi aspek budaya, bahasa, agama dan tradisi. Inilah proses yang mendasari terbentuknya sebuah kesadaran bersatu, bergabung dan berbangsa di mana pun di seluruh dunia.
Pertahanan negara
Pertahanan negara disebut juga pertahanan nasional adalah segala usaha untuk mempertahankan kedaulatan negara, keutuhan wilayah sebuah negara dan keselamatan segenap bangsa dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara.
Hakikat
Hakikat pertahanan negara adalah segala upaya pertahanan bersifat semesta yang penyelenggaraannya didasarkan pada kesadaran atas hak dan kewajiban warga negara serta keyakinan pada kekuatan sendiri.
Pertahanan negara dilakukan oleh pemerintah dan dipersiapkan secara dini dengan sistem pertahanan negara.
Pertahanan nasional merupakan kekuatan bersama (sipil dan militer) diselenggarakan oleh suatu Negara untuk menjamin integritas wilayahnya, perlindungan dari orang dan/atau menjaga kepentingan-kepentingannya. Pertahanan nasional dikelola oleh Kementerian Pertahanan. Angkatan bersenjata disebut sebagai kekuatan pertahanan dan, di beberapa negara (misalnya Jepang), Angkatan Bela Diri.
Dalam bahasa militer, pertahanan adalah cara-cara untuk menjamin perlindungan dari satu unit yang sensitif dan jika sumber daya ini jelas, misalnya tentang cara-cara membela diri sesuai dengan spesialisasi mereka, pertahanan udara (sebelumnya pertahanan terhadap pesawat: DCA), pertahanan rudal, dll. Tindakan, taktik, operasi atau strategi pertahanan adalah untuk menentang/membalas serangan.
Jenis pertahanan
Pertahanan militer untuk menghadapi ancaman militer, dan
Pertahanan nonmiliter/nirmiliter untuk menghadapi ancaman nonmiliter/nirmiliter.
Komponen pertahanan
Di Indonesia, sistem pertahanan negara dalam menghadapi ancaman militer menempatkan Tentara Nasional Indonesia sebagai "komponen utama" dengan didukung oleh "komponen cadangan" dan "komponen pendukung". Sistem Pertahanan Negara dalam menghadapi ancaman nonmiliter menempatkan lembaga pemerintah di luar bidang pertahanan sebagai unsur utama, sesuai dengan bentuk dan sifat ancaman yang dihadapi dengan didukung oleh unsur unsur lain dari kekuatan bangsa.
Komponen utama
"Komponen utama" adalah Tentara Nasional Indonesia, yang siap digunakan untuk melaksanakan tugas tugas pertahanan.
Komponen cadangan
"Komponen cadangan" (Komcad) adalah "sumber daya nasional" yang telah disiapkan untuk dikerahkan melalui mobilisasi guna memperbesar dan memperkuat kekuatan dan kemampuan komponen utama.
Komponen pendukung
"Komponen pendukung" adalah "sumber daya nasional" yang dapat digunakan untuk meningkatkan kekuatan dan kemampuan komponen utama dan komponen cadangan. Komponen pendukung tidak membentuk kekuatan nyata untuk perlawanan fisik.
"Sumber daya nasional" terdiri dari sumber daya manusia, sumber daya alam, dan sumber daya buatan. Sumber daya nasional yang dapat dimobilisasi dan didemobilisasi terdiri dari sumber daya alam, sumber daya buatan, serta sarana dan prasarana nasional yang mencakup berbagai cadangan materiil strategis, faktor geografi dan lingkungan, sarana dan prasarana di darat, di perairan maupun di udara dengan segenap unsur perlengkapannya dengan atau tanpa modifikasi.
Komponen pendukung terdiri dari 5 segmen :
Para militer
Polisi (Brimob) - (lihat pula Polri)
Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP)
Perlindungan masyarakat(Linmas) lebih dikenal dengan sebutan pertahanan sipil (Hansip)
Satuan pengamanan (Satpam)
Resimen Mahasiswa (Menwa)
Organisasi kepemudaan
Organisasi bela diri
Satuan tugas (Satgas) partai
Tenaga ahli/profesi
Sumber daya manusia sesuai keahlian atau berdasarkan profesi.
Industri
Semua Industri yang dapat dimanfaatkan untuk mendukung kekuatan utama dan kekuatan cadangan dalam menghadapi ancaman.
Sumber daya alam/buatan dan sarana prasarana
Sumber daya alam adalah potensi yang terkandung dalam bumi, air dan dirgantara yang dalam wujud asalnya dapat didayagunakan untuk kepentingan pertahanan negara.
Sumber daya buatan adalah sumber daya alam yang telah ditingkatkan daya gunanya untuk kepentingan pertahanan negara
Sarana dan prasarana nasional adalah hasil budi daya manusia yang dapat digunakan sebagai alat penunjang untuk kepentingan pertahanan negara dalam rangka mendukung kepentingan nasional.
Sumber daya manusia
Sumber daya manusia adalah warga negara yang secara psikis dan fisik dapat dibina dan disiapkan kemampuannya untuk mendukung komponen kekuatan pertahanan keamanan negara.
Seluruh warga negara secara individu atau kelompok, misalnya organisasi masyarakat (seperti: LSM, dsb)
Budi Utomo (ejaan Soewandi: Boedi Oetomo) adalah sebuah organisasi pemuda yang didirikan oleh Dr. Sutomo pada tanggal 20 Mei1908. Berdirinya Budi Utomo menjadi awal gerakan yang bertujuan mencapai kemerdekaan Indonesia walaupun pada saat itu organisasi ini awalnya hanya ditujukan bagi golongan berpendidikan Jawa.
Saat ini tanggal berdirinya Budi Utomo, 20 Mei, diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional.
Latar belakang
Budi Utomo lahir dari inspirasi yang dikemukakan oleh Wahidin Soedirohoesodo disaat beliau sedang berkeliling ke setiap sekolah untuk menyebarkan beasiswa, salah satunya STOVIA (School tot Opleiding van Inlandsche Artsen). Sejak saat itu, mahasiswa STOVIA mulai terbuka pikirannya dan mereka mulai mengadakan pertemuan-pertemuan dan diskusi yang sering dilakukan di perpustakaan STOVIA oleh beberapa mahasiswa, antara lain Soetomo, Goenawan Mangoenkoesoemo, Goembrek, Saleh, dan Soeleman. Mereka memikirkan nasib bangsa yang sangat buruk dan selalu dianggap bodoh dan tidak bermartabat oleh bangsa lain (Belanda), serta bagaimana cara memperbaiki keadaan yang amat buruk dan tidak adil itu. Para pejabat pangreh praja (sekarang pamong praja) kebanyakan hanya memikirkan kepentingan sendiri dan jabatan. Dalam praktik mereka pun tampak menindas rakyat dan bangsa sendiri, misalnya dengan menarik pajak sebanyak-banyaknya untuk menyenangkan hati atasan dan para penguasa Belanda.
Para pemuda mahasiswa itu juga menyadari bahwa mereka membutuhkan sebuah organisasi untuk mewadahi mereka, seperti halnya golongan-golongan lain yang mendirikan perkumpulan hanya untuk golongan mereka seperti Tiong Hoa Hwee Koan untuk orang Tionghoa danIndische Bond untuk orang Indo-Belanda. Pemerintah Hindia Belanda jelas juga tidak bisa diharapkan mau menolong dan memperbaiki nasib rakyat kecil kaum pribumi, bahkan sebaliknya, merekalah yang selama ini menyengsarakan kaum pribumi dengan mengeluarkan peraturan-peraturan yang sangat merugikan rakyat kecil.
Para pemuda itu akhirnya berkesimpulan bahwa merekalah yang harus mengambil prakarsa menolong rakyatnya sendiri. Pada waktu itulah muncul gagasan Soetomo untuk mendirikan sebuah perkumpulan yang akan mempersatukan semua orang Jawa, Sunda, dan Madura yang diharapkan bisa dan bersedia memikirkan serta memperbaiki nasib bangsanya. Perkumpulan ini tidak bersifat eksklusif tetapi terbuka untuk siapa saja tanpa melihat kedudukan, kekayaan, atau pendidikannya.
Pada awalnya, para pemuda itu berjuang untuk penduduk yang tinggal di Pulau Jawa dan Madura, yang untuk mudahnya disebut saja suku bangsa Jawa. Mereka mengakui bahwa mereka belum mengetahui nasib, aspirasi, dan keinginan suku-suku bangsa lain di luar Pulau Jawa, terutama Sumatera, Sulawesi, dan Maluku. Apa yang diketahui adalah bahwa Belanda menguasai suatu wilayah yang disebut Hindia (Timur) Belanda (Nederlandsch Oost-Indie), tetapi sejarah penjajahan dan nasib suku-suku bangsa yang ada di wilayah itu bermacam-macam, begitu pula kebudayaannya. Dengan demikian, sekali lagi pada awalnya Budi Utomo memang memusatkan perhatiannya pada penduduk yang mendiami Pulau Jawa dan Madura saja karena, menurut anggapan para pemuda itu, penduduk Pulau Jawa dan Madura terikat oleh kebudayaan yang sama.
Budi Utomo
Pada hari Minggu, 20 Mei 1908, pada pukul sembilan pagi, bertempat di salah satu ruang belajar STOVIA, Soetomo menjelaskan gagasannya. Dia menyatakan bahwa hari depan bangsa dan Tanah Air ada di tangan mereka. Maka lahirlah Boedi Oetomo. Namun, para pemuda juga menyadari bahwa tugas mereka sebagai mahasiswa kedokteran masih banyak, di samping harus berorganisasi. Oleh karena itu, mereka berpendapat bahwa "kaum tua"-lah yang harus memimpin Budi Utomo, sedangkan para pemuda sendiri akan menjadi motor yang akan menggerakkan organisasi itu.
Sepuluh tahun pertama Budi Utomo mengalami beberapa kali pergantian pemimpin organisasi. Kebanyakan memang para pemimpin berasal kalangan "priayi" atau para bangsawan dari kalangan keraton, seperti Raden Adipati Tirtokoesoemo, bekas Bupati Karanganyar (presiden pertama Budi Utomo), dan Pangeran Ario Noto Dirodjo dari Keraton Pakualaman.
Perkembangan
Budi Utomo mengalami fase perkembangan penting saat kepemimpinan Pangeran Noto Dirodjo. Saat itu, Douwes Dekker, seorang Indo-Belanda yang sangat properjuangan bangsa Indonesia, dengan terus terang mewujudkan kata "politik" ke dalam tindakan yang nyata. Berkat pengaruhnyalah pengertian mengenai "tanah air Indonesia" makin lama makin bisa diterima dan masuk ke dalam pemahaman orang Jawa. Maka muncullah Indische Partij yang sudah lama dipersiapkan oleh Douwes Dekker melalui aksi persnya. Perkumpulan ini bersifat politik dan terbuka bagi semua orang Indonesia tanpa terkecuali. Baginya "tanah air" (Indonesia) adalah di atas segala-galanya.
Pada masa itu pula muncul Sarekat Islam, yang pada awalnya dimaksudkan sebagai suatu perhimpunan bagi para pedagang besar maupun kecil di Solo dengan nama Sarekat Dagang Islam, untuk saling memberi bantuan dan dukungan. Tidak berapa lama, nama itu diubah oleh, antara lain, Tjokroaminoto, menjadi Sarekat Islam, yang bertujuan untuk mempersatukan semua orang Indonesia yang hidupnya tertindas oleh penjajahan. Sudah pasti keberadaan perkumpulan ini ditakuti orang Belanda. Munculnya gerakan yang bersifat politik semacam itu rupanya yang menyebabkan Budi Utomo agak terdesak ke belakang. Kepemimpinan perjuangan orang Indonesia diambil alih oleh Sarekat Islam dan Indische Partij karena dalam arena politik Budi Utomo memang belum berpengalaman.
Karena gerakan politik perkumpulan-perkumpulan tersebut, makna nasionalisme makin dimengerti oleh kalangan luas. Ada beberapa kasus yang memperkuat makna tersebut. Ketika Pemerintah Hindia Belanda hendak merayakan ulang tahun kemerdekaan negerinya, dengan menggunakan uang orang Indonesia sebagai bantuan kepada pemerintah yang dipungut melalui penjabat pangreh praja pribumi, misalnya, rakyat menjadi sangat marah.
Kemarahan itu mendorong Soewardi Suryaningrat (yang kemudian bernama Ki Hadjar Dewantara) untuk menulis sebuah artikel "Als ik Nederlander was" (Seandainya Saya Seorang Belanda), yang dimaksudkan sebagai suatu sindiran yang sangat pedas terhadap pihak Belanda. Tulisan itu pula yang menjebloskan dirinya bersama dua teman dan pembelanya, yaitu Douwes Dekker dan Tjipto Mangoenkoesoemo ke penjara oleh Pemerintah Hindia Belanda (lihat: Boemi Poetera). Namun, sejak itu Budi Utomo tampil sebagai motor politik di dalam pergerakan orang-orang pribumi.
Agak berbeda dengan Goenawan Mangoenkoesoemo yang lebih mengutamakan kebudayaan dari pendidikan, Soewardi menyatakan bahwa Budi Utomo adalah manifestasi dari perjuangan nasionalisme. Menurut Soewardi, orang-orang Indonesia mengajarkan kepada bangsanya bahwa "nasionalisme Indonesia" tidaklah bersifat kultural, tetapi murni bersifat politik. Dengan demikian, nasionalisme terdapat pada orang Sumatera maupun Jawa, Sulawesi maupun Maluku.
Pendapat tersebut bertentangan dengan beberapa pendapat yang mengatakan bahwa Budi Utomo hanya mengenal nasionalisme Jawa sebagai alat untuk mempersatukan orang Jawa dengan menolak suku bangsa lain. Demikian pula Sarekat Islam juga tidak mengenal pengertian nasionalisme, tetapi hanya mempersyaratkan agama Islam agar seseorang bisa menjadi anggota.
Namun, Soewardi tetap mengatakan bahwa pada hakikatnya akan segera tampak bahwa dalam perhimpunan Budi Utomo maupun Sarekat Islam, nasionalisme "Indonesia" ada dan merupakan unsur yang paling penting.

sumpah pemuda2

Sumpah Pemuda
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Untuk Museum, lihat Museum Sumpah Pemuda.


Peserta Kongres Pemuda II
Sumpah Pemuda merupakan bukti otentik bahwa pada tanggal 28 oktober 1928 Bangsa Indonesia dilahirkan, oleh karena itu seharusnya seluruh rakyat Indonesia memperingati momentum 28 oktober sebagai hari lahirnya bangsa Indonesia, proses kelahiran Bangsa Indonesia ini merupakan buah dari perjuangan rakyat yang selama ratusan tahun tertindas dibawah kekuasaan kaum kolonialis pada saat itu, kondisi ketertindasan inilah yang kemudia mendorong para pemuda pada saat itu untuk membulatkan tekad demi Mengangkat Harkat dan Martabat Hidup Orang Indonesia Asli, tekad inilah yang menjadi komitmen perjuangan rakyat Indonesia hingga berhasil mencapai kemerdekaannya 17 tahun kemudian yaitu pada 17 Agustus 1945.
Rumusan Sumpah Pemuda ditulis Moehammad Yamin pada sebuah kertas ketikaMr. Sunario, sebagai utusan kepanduan tengah berpidato pada sesi terakhir kongres. Sumpah tersebut awalnya dibacakan oleh Soegondo dan kemudian dijelaskan panjang-lebar oleh Yamin.[1]

Daftar isi
 [sembunyikan]
1 Isi
2 Kongres Pemuda Indonesia
2.1 Kongres Pemuda Indonesia Kedua
3 Peserta
4 71 Pengikrar Sumpah Pemuda
5 Johanna Masdani Tumbuan
6 Gedung
7 Rujukan
8 Pranala luar
9 Lihat pula
[sunting]Isi
Sumpah Pemuda versi orisinal[2]:
Pertama
Kami poetera dan poeteri Indonesia, mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah Indonesia.
Kedoea
Kami poetera dan poeteri Indonesia, mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia.
Ketiga
Kami poetera dan poeteri Indonesia, mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia.
Sumpah Pemuda versi Ejaan Yang Disempurnakan:
Pertama
Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.
Kedua
Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
Ketiga
Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
[sunting]Kongres Pemuda Indonesia
[sunting]Kongres Pemuda Indonesia Kedua
Gagasan penyelenggaraan Kongres Pemuda Kedua berasal dari Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia (PPPI), sebuah organisasi pemuda yang beranggota pelajar dari seluruh Indonesia. Atas inisiatif PPPI, kongres dilaksanakan di tiga gedung yang berbeda dan dibagi dalam tiga kali rapat.
Rapat pertama, Sabtu, 27 Oktober 1928, di Gedung Katholieke Jongenlingen Bond (KJB), Waterlooplein (sekarang Lapangan Banteng). Dalam sambutannya, ketua PPPI Sugondo Djojopuspito berharap kongres ini dapat memperkuat semangat persatuan dalam sanubari para pemuda. Acara dilanjutkan dengan uraian Moehammad Yamin tentang arti dan hubungan persatuan dengan pemuda. Menurutnya, ada lima faktor yang bisa memperkuat persatuan Indonesia yaitu sejarah, bahasa, hukum adat, pendidikan, dan kemauan
Rapat kedua, Minggu, 28 Oktober 1928, di Gedung Oost-Java Bioscoop, membahas masalah pendidikan. Kedua pembicara,Poernomowoelan dan Sarmidi Mangoensarkoro, berpendapat bahwa anak harus mendapat pendidikan kebangsaan, harus pula ada keseimbangan antara pendidikan di sekolah dan di rumah. Anak juga harus dididik secara demokratis.
Pada rapat penutup, di gedung Indonesische Clubgebouw di Jalan Kramat Raya 106, Sunario menjelaskan pentingnya nasionalisme dan demokrasi selain gerakan kepanduan. Sedangkan Ramelan mengemukakan, gerakan kepanduan tidak bisa dipisahkan dari pergerakan nasional. Gerakan kepanduan sejak dini mendidik anak-anak disiplin dan mandiri, hal-hal yang dibutuhkan dalam perjuangan.
Sebelum kongres ditutup diperdengarkan lagu "Indonesia Raya" karya Wage Rudolf Supratman yang dimainkan dengan biola saja tanpa syair, atas saran Sugondo kepada Supratman. Lagu tersebut disambut dengan sangat meriah oleh peserta kongres. Kongres ditutup dengan mengumumkan rumusan hasil kongres. Oleh para pemuda yang hadir, rumusan itu diucapkan sebagai Sumpah Setia.
[sunting]Peserta
Para peserta Kongres Pemuda II ini berasal dari berbagai wakil organisasi pemuda yang ada pada waktu itu, seperti Jong Java, Jong Ambon,Jong Celebes, Jong Batak, Jong Sumatranen Bond, Jong Islamieten Bond, Sekar Rukun, PPPI, Pemuda Kaum Betawi, dll. Di antara mereka hadir pula beberapa orang pemuda Tionghoa sebagai pengamat, yaitu Oey Kay Siang, John Lauw Tjoan Hok dan Tjio Djien Kwie namun sampai saat ini tidak diketahui latar belakang organisasi yang mengutus mereka. Sementara Kwee Thiam Hiong hadir sebagai seorang wakil dari Jong Sumatranen Bond. Diprakarsai oleh AR Baswedan pemuda keturunan arab di Indonesia mengadakan kongres di Semarang dan mengumandangkan Sumpah Pemuda Keturunan Arab.
[sunting]71 Pengikrar Sumpah Pemuda
Sugondo Djojopuspito, Poernomowoelan, Sarmidi Mangoensarkoro, Moehammad Yamin, Sunario,
[sunting]Johanna Masdani Tumbuan
Johanna Masdani Tumbuan termasuk di antara 71 pemuda yang hadir dalam Kongres Pemuda Kedua, Oktober 1928 dan turut serta mengikrarkan Sumpah Pemuda yang berlangsung di sebuah gedung yang terletak di Jalan Kramat Raya no. 106 Jakarta Pusat.
Selain itu, Jo -- demikian ia biasa dipanggil -- juga menjadi seorang saksi sejarah detik-detik Proklamasi Indonesia yang dilakukan oleh Bung Karno dan Bung Hatta pada 17 Agustus 1945. Johanna Masdani Tumbuan juga ikut serta menyusun konsep pembangunan Tugu Proklamasi yang sederhana di depan rumah Bung Karno di Jl. Pegangsaan Timur (kini Jl. Proklamasi) no. 56, Jakarta. Tugu ini kemudian dibongkar oleh Bung Karno, namun dibangun kembali pada tahun 1980-an. Baca juga pada Sejarah Perjuangan Pemuda Indonesia dan Sumpah Pemudaoleh David DS Lumoindong.
[sunting]Gedung
 Artikel utama untuk bagian ini adalah: Museum Sumpah Pemuda
Bangunan di Jalan Kramat Raya 106, tempat dibacakannya Sumpah Pemuda, adalah sebuah rumah pondokan untuk pelajar dan mahasiswa milik Sie Kok Liong [3].
Gedung Kramat 106 sempat dipugar Pemda DKI Jakarta 3 April-20 Mei 1973 dan diresmikan Gubernur DKI Jakarta, Ali Sadikin, pada 20 Mei1973 sebagai Gedung Sumpah Pemuda. Gedung ini kembali diresmikan oleh Presiden Soeharto pada 20 Mei 1974. Dalam perjalanan sejarah, Gedung Sumpah Pemuda pernah dikelola Pemda DKI Jakarta, dan saat ini dikelola Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata.[4]

sumpah pemuda

Sumpah pemuda
Sumpah pemuda merupakan bukti otentik bahwa pada tanggal 28 oktober  1928 bangsa indonesa dilahirkan , oleh karena itu seharusnya seluruh rakyat Indonesia memperingati  momentum 28 oktober sebagai hari lahirnya bangsa Indonesia,proses kelahiran bangsa Indonesia ini merupakan buah dari  ,perjuangan rakyat yg selama ratusan tahun tertindas dibawah kekuasaan kaum kolonialisme pada saat itu, kondisi ketertindasan inilah yg kemudian mendorong para pemuda pada saat itu untuk membulatkan tekad demi mengangkat harkat dan martabat hidup orang Indonesia asli , tekad inilah yg menjadi komitmen perjuangan rakyat Indonesia hingga berhasil mencapai kemerdekaannya 17 tahun kemudian 17 agustus 1945.
Rumusan sumpah pemuda ditulis muh yamin pada sebuah kertas ketika mr. sunario sebagai utusan kepanduan tengah berpidato pada sesi pidato kongress. Sumber terakhir awalnya dibacakan oleh soegondo kemudian dijelaskan panjang lebar oleh yamin.
Isi sumpah pemuda:
Pertama kami poetera dan poetry Indonesia , mengakoe bertoempah darah jang satoe , tanah Indonesia
Kedoea, kami poetera dan poetry Indonesia , mengakoe berbangsa jang satoe ,bangsa Indonesia
Ketiga, kami poetra dan poetry Indonesia , mendjoenjoeng bahasa persatoen,bahasa Indonesia
Sumpah pemuda versi

sistem ekresi

SISTEM EKSKRESI - Presentation Transcript

ALAT EKSKRESI GINJAL KULIT PARU PARU HATI URINE FILTRASI REABSORBSI AUGMENTASI KERINGAT KARBON DIOKSIDA CAIRAN EMPEDU Urine primer Badan Malpighi Tubulus kontortus proksimal Urine sekunder Tubulus kontortus distal Urine Zat sisa Zat sisa Zat sisa Zat sisa tempat tempat tempat Proses hasil hasil hasil
DIMANA LETAK GINJAL?
BAGAIMANA MORFOLOGI GINJAL? TERDIRI ATAS 3 BAGIAN UTAMA Glomerolus Kapsula bowman Tubulus kontortus proximal Tubulus kontortus distal lengkung henle
STRUKTUR NEFRON
BAGAIMANA TERBENTUKNYA URINE? Tahap pembentukan urine Tempat Terjadi Peristiwa yang terjadi Hasil Yang Diperoleh Filtrasi (Penyaringan) Glomerolus Darah mengalir melalui glomerolus dan disaring. Zat yang disaring adalah sel darah dan protein URINE PRIMER (mengandung as. Amino, glukosa dan garam garam) Reabsorbsi (penyerapan kembali) T ubulus K ontortus P roksimal Penyerapan kembali glukosa, asam amino dan garam mineral ke dalam darah URINE SEKUNDER Augmentasi (pewarnaan dan penambahan) T ubulus K ontortus D istal Penambahan zat yang tidak diperlukan lagi oleh tubuh URINE
KULIT
PEMBAGIAN KULIT KULIT DERMIS EPIDERMIS STRATUM KORNEUM STRATUM GERMINATIVUM STRATUM GRANULOSUM STRATUM LUSIDUM Lapisan transparan Lapisan melanin Lapisan regenerasi Lapisan tanduk
Akar rambut
Kelenjar minyak
Kelenjar keringat
Pembuluh darah
Serabut saraf
TAHUKAH KAMU? Di dalam satu sentimeter persegi kulit rata rata berisi 1 m pembuluh darah, 100 kelenjar keringat, 3000 sel reseptor serabut saraf, 4 m sel sel saraf, 25 instrumen perasa, 200 ujung saraf perasa sakit, 2 ujung saraf perasa dingin, 12 ujung saraf perasa panas, 10 rambut dan 15 kelenjar minyak. Berapa banyak kelenjar keringat di dalam 10 sentimeter persegi kulit?
HATI Zat ekskresi yang dikeluarkan Adalah empedu yang mengan Dung air, asam empedu, garam Empedu, kolesterol dan zat Warna empedu Zat warna empedu adalah sisa hasil perombakan sel darah merah yang dilaksanakan oleh hati menghasilkan bilirubin dan biliverdin dan disimpan pada kantong empedu. Zat inilah yang akan dioksidasi jadi urobilinogen yang berguna memberi warna pada tinja dan urin.
BAGIAN BAGIAN HATI
PARU PARU
BAHAYA ROKOK
Tags: Invertebrata, Sistem Ekskresi, Belalang, Cacing Pipih, Anelida, Molluska

sistem-eksresi-cacing-pipih
Sistem ekskresi invertebrata berbeda dengan sistem ekskresi pada vertebrata. Invertebrata belum memiliki ginjal yang berstruktur sempurna seperti pada vertebrata. Pada umumnya, invertebrata memiliki sistem ekskresi yang sangat sederhana, dan sistem ini berbeda antara invertebrata satu dengan invertebrata lainnya.
Alat ekskresinya ada yang berupa saluran Malphigi, nefridium, dan sel api. Nefridium adalah tipe yang umum dari struktur ekskresi khusus pada invertebrata. Berikut ini akan dibahas sistem ekskresi pada cacing pipih (Planaria), cacing gilig (Annellida), dan belalang.
Sistem Ekskresi pada Cacing Pipih
Cacing pipih mempunyai organ nefridium yang disebut sebagai protonefridium. Protonefridium tersusun dari tabung dengan ujung membesar mengandung silia. Di dalam protonefridium terdapat sel api yang dilengkapi dengan silia.
Tiap sel api mempunyai beberapa flagela yang gerakannya seperti gerakan api lilin. Air dan beberapa zat sisa ditarik ke dalam sel api. Gerakan flagela juga berfungsi mengatur arus dan menggerakan air ke sel api pada sepanjang saluran ekskresi. Pada tempat tertentu, saluran bercabang menjadi pembuluh ekskresi yang terbuka sebagai lubang di permukaan tubuh (nefridiofora). Air dikeluarkan lewat lubang nefridiofora ini.
Sebagian besar sisa nitrogen tidak masuk dalam saluran ekskresi. Sisa nitrogen lewat dari sel ke sistem pencernaan dan diekskresikan lewat mulut. Beberapa zat sisa berdifusi secara langsung dari sel ke air.
Sistem Ekskresi pada Anelida dan Molluska
Anelida dan molluska mempunyai organ nefridium yang disebut metanefridium. Pada cacing tanah yang merupakan anggota anelida, setiap segmen dalam tubuhnya mengandung sepasang metanefridium, kecuali pada tiga segmen pertama dan terakhir.
Metanefridium memiliki dua lubang. Lubang yang pertama berupa corong, disebut nefrostom (di bagian anterior) dan terletak pada segmen yang lain. Nefrostom bersilia dan bermuara di rongga tubuh (pseudoselom). Rongga tubuh ini berfungsi sebagai sistem pencernaan. Corong (nefrostom) akan berlanjut pada saluran yang berliku-liku pada segmen berikutnya.
Bagian akhir dari saluran yang berliku-liku ini akan membesar seperti gelembung. Kemudian gelembung ini akan bermuara ke bagian luar tubuh melalui pori yang merupakan lubang (corong) yang kedua, disebut nefridiofor. Cairan tubuh ditarik ke corong nefrostom masuk ke nefridium oleh gerakan silia dan otot. Saat cairan tubuh mengalir lewat celah panjang nefridium, bahan-bahan yang berguna seperti air, molekul makanan, dan ion akan diambil oleh sel-sel tertentu dari tabung. Bahan-bahan ini lalu menembus sekitar kapiler dan disirkulasikan lagi. Sampah nitrogen dan sedikit air tersisa di nefridium dan kadang diekskresikan keluar.
Metanefridium berlaku seperti penyaring yang menggerakkan sampah dan mengembalikan substansi yang berguna ke sistem sirkulasi.
Cairan dalam rongga tubuh cacing tanah mengandung substansi dan zat sisa. Zat sisa ada dua bentuk, yaitu amonia dan zat lain yang kurang toksik, yaitu ureum. Oleh karena cacing tanah hidup di dalam tanah dalam lingkungan yang lembab, anelida mendifusikan sisa amonianya di dalam tanah tetapi ureum diekskresikan lewat sistem ekskresi.
Alat Ekskresi pada Belalang
Alat ekskresi pada belalang adalah pembuluh Malpighi, yaitu alat pengeluaran yang berfungsi seperti ginjal pada vertebrata. Pembuluh Malphigi berupa kumpulan benang halus yang berwarna putih kekuningan dan pangkalnya melekat pada pangkal dinding usus. Di samping pembuluh Malphigi, serangga juga memiliki sistem trakea untuk mengeluarkan zat sisa hasil oksidasi yang berupa CO2. Sistem trakea ini berfungsi seperti paru-paru pada vertebrata.
Belalang tidak dapat mengekskresikan amonia dan harus memelihara konsentrasi air di dalam tubuhnya. Amonia yang diproduksinya diubah menjadi bahan yang kurang toksik yang disebut asam urat. Asam urat berbentuk kristal yang tidak larut.
Pembuluh Malpighi terletak di antara usus tengah dan usus belakang. Darah mengalir lewat pembuluh Malpighi. Saat cairan bergerak lewat bagian proksimal pembuluh Malpighi, bahan yang mengandung nitrogen diendapkan sebagai asam urat, sedangkan air dan berbagai garam diserap kembali biasanya secara osmosis dan transpor aktif. Asam urat dan sisa air masuk ke usus halus, dan sisa air akan diserap lagi. Kristal asam urat dapat diekskresikan lewat anus bersama dengan feses.
SELASA, 14 APRIL 2009
Sistem Ekskresi
Sistem Ekskresi
Ekskresi adalah proses pengeluaran zat-zat sisa hasil metabolisme yang sudah tidak digunakan oleh tubuh.

Alat Ekskresi pada Manusia:
Ginjal
Paru-paru
Hati
Kulit

 Ginjal
Ciri-ciri:
Jumlah ada sepasang
Terletak di dekat tulang-tulang pinggang
Ginjal terdiri dari dua lapisan, yaitu luar yang disebut korteks. Korteks ini mengandung jutaan alat penyaring yang disebut nefron. Lapisan ginjal sebelah dalam disebut sumsum ginjal atau medulla.
Berfungsi untuk menyaring darah

Nefron
Bagian-bagian nefron:
Badan malphigi, terdiri atas glomerlus dan kapsula bowmen
Tubulus-tubulus, terdiri dari tubulus kontortus distal, proksimal, lengkung henle, tubulus pengumpul Pelvis renalis

Hati
Fungsi hati yang lain adalah:
(1) Untuk menyimpan gula Dalam bentuk glikogen,
(2) Tempat berlangsungnya pembentukan protein tertentu maupun perombakannya,
(3) Menetralkan racun-racun yang ada dan ikut dalam pembentukan maupun perombakan sel darah merah.

Paru-paru
Pengeluaran zat-zat sisa melalui paru-paru adalah karbondioksida. Karbondioksida dan air yang dihasilkan pada setiap metabolisme karbohidrat dan lemak dikeluarkan dari sel-sel jaringan tubuh dan masuk ke dalam aliran darah.

Kulit
Kulit berfungsi sebagai pelindung terhadap kerusakan-kerusakan fisik akibat gesekan, penyinaran, kuman-kuman, panas, zat kimia, dan mengurangi kekurangan air, mengatur suhu badan, seta menerima rangsang dari luar.

Gangguan pada sistem ekskresi
1. Keabnormalan fungsi nefron/fungsi ginjal
- polinuria/diabetes insipidus
2. Disebabkan ooleh radang
- glomerulonefritis
- protenuria/albuminuria
- batu ginjal
- sistitis.

satu nusa satu bangsa

Satu Nusa Satu Bangsa - Lirik Lagu Wajib Nasional
Wed, 26/04/2006 - 6:49pm — godam64
Pencipta Lirik dan Lagu : L. Manik
Satu nusa
Satu bangsa
Satu bahasa kita
Tanah air
Pasti jaya
Untuk Selama-lamanya
Indonesia pusaka
Indonesia tercinta
Nusa bangsa
Dan Bahasa
Kita bela bersama
---
Note :
Indonesian old patriotic song
Free public song & non commercial copyrighted song lyric
                                                                                                             

raja ampat

Raja Ampat  
Bayangkan apabila anda hanya memiliki satu kesempatan untuk melakukan penyelaman, tentunya anda akan mengunjungi tempat dimana anda dapat menyaksikan keanekaragaman bahari tertinggi di dunia, tempat itu adalah Raja Ampat. Letaknya tepat di pusat segitiga terumbu karang dunia, Raja Ampat di akui sebagai lokasi dengan tingkat keanekaragaman bahari terlengkap (hasil penelitian Dr Gerald Allen).
Spesies yang menjadi daya tarik utama diantaranya adalah terumbu karang dengan keanekaragaman yang sangat tinggi dan juga adanya Manta Ray, Wobbegong Shark, Walking Shark dan Pontohi Pygmy Sea Horse yang jarang dijumpai di tempat lain.  Penyelaman di Raja Ampat dapat dilakukan melalui perjalanan Liveaboard maupun Land Based operator.
Kepulauan Raja Ampat merupakan kepulauan yang berada di barat pulau Papua di provinsi Papua Barat. Pemandangan Raja Ampat Papua mirip dengan Phi Phi Island yang ada di Thailand bahkan lebih indah dari Phi Phi Island yang menjadi lokasi film The Beach yang dibintangi Leonardo Di Caprio tersebut. Di Raja Ampat Papua kita bisa melihat Pulau-pulau yang berbukit-bukit hijau dengan air laut yang jernih.
Moramo adalah air terjun indah bertingkat tujuh yang terletak di kabupaten Konawe Timur, Sulawesi Tenggara. Air terjun ini meskipun tidak sebesar Niagara, tapi keindahannya tidak kalah dengan air terjun Niagara yang terletak di perbatasan Amerika Serikat dan Kanada itu. Dengan air terjun Moramo yang lebih kecil dari Niagara, kita bisa menikmati air terjun Moramo lebih dekat dan bisa mandi di air terjun tersebut sedangkan hal ini tidak bisa dilakukan di Niagara yang airnya sangat deras.
Green Canyon atau Cukang Taneuh terletak di desa Cijulang Ciamis Jawa Barat dekat dengan Pangandaran. Di Green Canyon kita bisa melihat sungai dengan air berwarna hijau tosca yang diapit dengan bebatuan dan rerimbunan pepohonan. Di tempat itu kamu juga akan melihat sungai yang menembus gua dengan keindahan batu-batu stalaktit dan stalakmitnya. Alam sungai Cijulang yang dianggap mirip dengan ngarai-ngarai eksotik di Grand Canyon Colorado, Amerika Serikat itu membuat daerah tersebut dikenal dengan nama ”Green Canyon”. Walaupun Green Canyon tidak sebesar Grand Canyon Amerika Serikat, Green Canyon Cijulang ini lebih hijau dibandingkan Grand Canyon di Amerika Serikat yang gersang.
Carstensz Pyramid dan Mount Everest merupakan bagian dari Seven Summit di tujuh benua dunia. Carstensz Pyramid terletak di propinsi Papua. Kalau Mount Everest merupakan puncak tertinggi di dunia, Carstensz Pyramid merupakan puncak tertinggi di Indonesia. Kedua puncak gunung tersebut sama-sama diselubungi oleh salju abadi. Puncak Mount Everest terletak di negara Nepal dengan tinggi 8,850 meter sedangkan Cartenz Pyramyd, Puncak Salju di daerah Tropis Indonesia memiliki tinggi 4.884 meter.
Taman nasional Wasur terletak di Merauke, Papua. Taman nasional Wasur, memiliki habitat dan satwa mirip Australia, yaitu hutan savanah dengan berbagai jenis kanguru. Di dalam kawasan TN ini terdapat berbagai jenis fauna dan flora diantaranya adalah Burung Kasuari, Cenderawasih, dan Kanguru yang berukuran lebih kecil dibanding kangguru Australia. Di TN ini juga memiliki jenis rawa yang mirip dengan bagian utara Australia.
Suatu pantai yang letaknya di ujung kota serui, papua yaitu orang menyebutnya pantai Maraiadei dengan penuh keindahan panorama alam yang masih asri. Dibawah bukit dan dikeliling hamparan laut yang masih bersih merupakan keindahan yang masil alami. Pantai ini biasa di kunjungi  oleh warga kota serui di papua sebagai tempat rekreasi saat hari minggu. Meskipun tidak seberapa ramai seperti pantai ancol di ibukota jakarta tetapi di pantai ini mempunyai kelebihan yang tidak anda dapatkan di tempat lain. Selain air lautnya yang tenang dan jernih juga udara yang sejuk, terdapat juga terdapat aliran sungai kecil air tawar bersih dan bening yang menuju ke pantai yang biasa dipakai oleh penduduk untuk kebutuhan sehari hari. Saat di malam hari pantai tersebut dipakai orang untuk tempat memancing. Buat anda yang tidak bisa memancing jangan berkecil hati karena tidak mendapatkan hasil ikan, karena begitu anda memasang umpan kail tidak lebih dari 1 menit langsung di sambar oleh ikan. Bila anda tidak puas dengan cuma memancing di pantai bisa dengan menyewa perahu kecil dari penduduk setempat untuk memancing sediket ketengah dari bibir pantai.
Itulah sedikit gambaran tentang indahnya alam di papua yang masih alami, meskipun kadang ada bencana melanda seperti di kabupaten Wasior provinsi Papua. Peristiwa tersebut bisa kita renungi tentang penyebab semua itu apa karena ulah manusia atau hal lain….

perjanjian batas wilayah

Perjanjian batas wilayah indonesia
April 23rd, 2010 • Related • Filed Under
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) melakukan penyelesaian masalah garis batas landas kontinen dengan negara Malaysia, Thailand, Australia dan India. Berikut merupaan perjanjian yang dilakukan oleh kedua negara atas batas negara Indonesia dengan masing-masing negara lainya:
1. Perjanjian RI dan Malaysia
- Penetapan garis batas landas kontinen kedua negara di Selat Malaka dan laut Cina Selatan
- Ditandatangai tanggal 27 oktober 1969
- Berlaku mulai 7 November 1969
2. Perjanjian Republik Indonesia dengan Thailand
- Penetapan garis batas landas kontinen kedua negara di Selat Malaka dan laut andaman
- Ditandatangai tanggal 17 Desember 1971
- Berlaku mulai 7 April 1972
3. Perjanjian Republik Indonesia dengan Malaysia dan Thailand
- Penetapan garis batas landas kontinen bagian utara
- Ditandatangai tanggal 21 Desember 1971
- Berlaku mulai 16 Juli 1973
4. Perjanjian RI dengan Australia
- Penetapan atas batas dasar laut di Laut Arafuru, di depan pantai selatan Pulau Papua / Irian serta di depan Pantau Utara Irian / Papua
- Ditandatangai tanggal 18 Mei 1971
- Berlaku mulai 19 November 1973
5. Perjanjian RI dengan Australia (Tambahan Perjanjian Sebelumnya)
- Penetapan atas batas-batas dasar laut di daerah wilayah Laut Timor dan Laut Arafuru
- Ditandatangai tanggal 18 Mei 1971
- Berlaku mulai 9 Oktober 1972
6. Perjanjian RI dengan India
- Penetapan garis batas landas kontinen kedua negara di wilayah Sumatera / Sumatra dengan Kepulauan Nikobar / Nicobar
- Ditandatangai tanggal 8 Agustus 1974
- Berlaku mulai 8 Agustus 1974
Mengingat :
Pasal 20, Pasal 21, dan Pasal 25A Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
Dengan Persetujuan Bersama
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA
dan
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
MEMUTUSKAN:
Menetapkan :
UNDANG-UNDANG TENTANG WILAYAH NEGARA.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Undang-Undang ini yang dimaksud dengan:
1. Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang selanjutnya disebut dengan Wilayah Negara adalah salah satu unsur negara yang merupakan satu kesatuan wilayah daratan, perairan pedalaman, perairan kepulauan dan laut territorial beserta dasar laut dan tanah di bawahnya, serta ruang udaradi atasnya, termasuk seluruh sumber kekayaan yang terkandung di dalamnya.
2. Wilayah Perairan adalah perairan pedalaman, perairan kepulauan, dan laut teritorial.
3. Wilayah Yurisdiksi adalah wilayah di luar Wilayah Negara yang terdiri atas Zona Ekonomi Eksklusif, Landas Kontinen, dan Zona Tambahan di mana negara memiliki hak-hak berdaulat dan kewenangan tertentu lainnya sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan dan hukum internasional.
4. Batas Wilayah Negara adalah garis batas yang merupakan pemisah kedaulatan suatu negara yang didasarkan atas hukum internasional.
5. Batas Wilayah Yurisdiksi adalah garis batas yang merupakan pemisah hak berdaulat dan kewenangan tertentu yang dimiliki oleh negara yang didasarkan atas ketentuan peraturan perundang-undangan dan hukum internasional.
6. Kawasan Perbatasan adalah bagian dari Wilayah Negara yang terletak pada sisi dalam sepanjang batas wilayah Indonesia dengan negara lain, dalam hal Batas Wilayah Negara di darat, Kawasan Perbatasan berada di kecamatan.
7. Zona Tambahan Indonesia adalah zona yang lebarnya tidak melebihi 24 (dua puluh empat) mil laut yang diukur dari garis pangkal dari mana lebar laut teritorial diukur.
8. Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia adalah suatu area di luar dan berdampingan dengan laut teritorial Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang yang mengatur mengenai perairan Indonesia dengan batas terluar 200 (dua ratus) mil laut dari garis pangkal dari mana lebar laut teritorial diukur.
9. Landas Kontinen Indonesia adalah meliputi dasar laut dan tanah di bawahnya dari area di bawah permukaan laut yang terletak di luar laut teritorial, sepanjang kelanjutan alamiah wilayah daratan hingga pinggiran luar tepi kontinen, atau hingga suatu jarak 200 (dua ratus) mil laut dari garis pangkal dari mana lebar laut teritorial diukur, dalam hal pinggiran luar tepi kontinen tidak mencapai jarak tersebut, hingga paling jauh 350 (tiga ratus lima puluh) mil laut sampai dengan jarak 100 (seratus) mil laut dari garis kedalaman 2.500 (dua ribu lima ratus) meter.
10. Perjanjian Internasional adalah perjanjian dalam bentuk dan nama tertentu yang diatur dalam hukum internasional yang dibuat secara tertulis serta menimbulkan hak dan kewajiban di bidang hukum publik.
11. Badan Pengelola adalah badan yang diberi kewenangan oleh Undang-Undang ini di bidang pengelolaan Batas Wilayah Negara dan Kawasan Perbatasan.
12. Pemerintah Pusat, yang selanjutnya disebut Pemerintah adalah Presiden Republik Indonesia yang memegang kekuasaan pemerintahan negara Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
13. Pemerintah Daerah adalah Gubernur, Bupati, atau Walikota, dan perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah.